Tembok Muda Indonesia vs Penyerang Gaek Bahrain: Siapa Tahan?
Tembok Muda Indonesia vs Penyerang Gaek Bahrain: Siapa Tahan? Fhoto: Tangkapan Layar Facebook Hengki--
KORANPALPOS.COM- Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 semakin mendekat, dan atmosfernya semakin panas.
Kedua tim punya kekuatan unik yang siap mereka perlihatkan di lapangan. Kali ini, kita akan membahas dinamika menarik antara pengalaman dan stamina muda dalam duel ini.
Jangan salah paham, Sob! Bukan maksud untuk meremehkan lawan, tapi menganalisis kekuatan Bahrain ini penting supaya nanti kita bisa lebih seru menikmati pertandingannya. Timnas Bahrain memiliki komposisi yang cukup berbeda dibandingkan dengan Indonesia, terutama dalam hal usia pemain.
Setidaknya, setengah dari pemain yang dipanggil ke skuad bulan Oktober ini berusia di atas 30 tahun. Rata-rata usia pemain Bahrain berada di angka 29 tahun, sedangkan Timnas Indonesia bisa dibilang memiliki skuad yang jauh lebih muda, dengan rata-rata usia hanya 25 tahun.
BACA JUGA: Bek Timnas Indonesia Mees Hilgers Punya Market Value Setara dengan Timnas Bahrain
Contoh paling mencolok adalah kiper utama Bahrain sekaligus kapten tim yang sudah berusia 39 tahun. Tak hanya itu, tiga striker andalan mereka pun telah memasuki usia veteran, yakni 38, 33, dan 31 tahun. Striker-striker ini akan bertemu dengan trio bek muda Indonesia, Jay Idzes, Mees Hilgers, dan Rizky Ridho yang semuanya berusia antara 22 hingga 24 tahun.
Meski Bahrain memiliki tiga penyerang cadangan yang lebih muda, kesenjangan kualitas antara pemain senior dan junior mereka tampak cukup lebar.
Di sisi lain, Timnas Indonesia adalah kebalikan total dalam hal usia. Hanya satu pemain di atas 30 tahun yang masuk skuad, yaitu Jordi Amat (32 tahun). Starting XI Indonesia sering diisi oleh pemain muda yang haus prestasi. Di lini serang, nama-nama seperti Rafael Struick, Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan, Eliano Reijnders, dan Hokky Caraka adalah talenta-talenta muda dengan usia antara 19 hingga 23 tahun.
Hanya Ragnar Oratmangoen yang sedikit lebih tua dengan usia 26 tahun. Uniknya, dalam tim kita, para pemain yang lebih senior justru sering menjadi cadangan, sementara di Bahrain, mereka adalah andalan utama.
BACA JUGA:Peringatan Besar untuk Real Madrid
BACA JUGA:Sebut MU Miliki Pertahanan yang Bagus
Meski demikian, memiliki banyak pemain senior juga membawa keuntungannya sendiri. Bahrain dapat mengandalkan pengalaman, ketenangan, dan kematangan dalam bermain. Dalam sepak bola modern, ketiga faktor ini sangatlah berharga.
Pengalaman membuat pemain mampu menghadapi situasi genting dengan lebih tenang, sedangkan kematangan dalam mengambil keputusan berperan penting dalam hal penempatan posisi, akurasi passing, dan eksekusi peluang. Keunggulan inilah yang mungkin dimiliki Bahrain.