Erupsi Gunung Semeru : Aktivitas Vulkanik yang Meningkat di Jawa Timur !

Gunung Semeru erupsi dengan letusan sekitar 500 meter di atas puncak pada Minggu (29/9/2024) pagi.-Foto: Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Gunung Ili Lewotolok di NTT Meletus : Waspada Ancaman Erupsi Vulkanik

Dalam jarak yang lebih dekat, yaitu 500 meter dari tepi sungai, masyarakat juga diingatkan untuk tidak beraktivitas karena potensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

Masyarakat yang tinggal dalam radius tiga kilometer dari kawah Gunung Semeru diimbau untuk tetap waspada terhadap bahaya lontaran batu pijar, serta potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak gunung.

Sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan juga menjadi perhatian, mengingat potensi lahar yang dapat terjadi.

BACA JUGA:30 Desa Wisata di Indonesia Pemenang LDWN 2024 : Cek, Adakah Daerahmu ?

BACA JUGA:8 Provinsi Paling Luas di Indonesia : Luas Wilayah, Ibukota, dan Potensi Mendunia !

Gunung Semeru dikenal memiliki aktivitas vulkanik yang cukup tinggi.

Dalam beberapa tahun terakhir, gunung ini sering mengalami erupsi dengan dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitarnya.

Dalam sejarahnya, Semeru juga mencatat beberapa erupsi besar yang menyebabkan evakuasi warga dan kerusakan infrastruktur.

Dengan status Waspada yang masih berlaku, pihak PVMBG akan terus melakukan pemantauan ketat terhadap aktivitas Gunung Semeru.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi akibat peningkatan aktivitas vulkanik.

Pihak berwenang juga telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk menghadapi situasi darurat yang mungkin timbul akibat erupsi.

Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai potensi bahaya dari aktivitas vulkanik.

"Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas. Kami sudah melakukan sosialisasi mengenai langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat," ujarnya.

Selain itu, pelatihan dan simulasi evakuasi telah dilakukan untuk memastikan masyarakat siap menghadapi kemungkinan terburuk.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan