Krisis Iklim : Tantangan Mendesak dan Solusi Inovatif Menurut Bank DBS dan Pemerintah Indonesia !
Deputy CEO & Group Head of Institutional Banking DBS Bank Tan Su Shan memberikan keynote speech pada sesi “Critical Imperatives of Advancing Energy Transition through Blended Finance” di Indonesia International Sustainability Forum 2024 di Jakarta, Jumat -FOTO : ANTARA-
“Ini (penurunan) cukup besar, 10 persen dari PDB. Setiap kali kita berusaha meningkatkan PDB sebesar 3 persen, seperti yang direncanakan untuk tahun 2024 dan 2025, kita perlu usaha yang sangat besar, terutama dengan banyaknya risiko negatif seperti perubahan iklim ini,” kata Sri Mulyani.
Bendahara Negara itu menekankan bahwa kehilangan 10 persen PDB tidak hanya mempengaruhi ekonomi, tetapi juga akan berdampak pada upaya mengatasi kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, terutama bagi generasi muda.
Krisis iklim adalah tantangan besar yang memerlukan tindakan segera dan solusi inovatif.
Komitmen dari sektor swasta, seperti yang ditunjukkan oleh Bank DBS, serta dukungan kebijakan dari pemerintah, akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.
Tan Su Shan dan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa untuk mengatasi krisis iklim, kita perlu upaya kolaboratif dari semua pihak untuk mendorong transisi ke ekonomi rendah karbon, meningkatkan efisiensi energi, dan memperkuat sistem pangan global.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan dari semua sektor, ada harapan untuk mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.