Harga Pangan 29 Agustus 2024 : Cabai Merah Keriting Tembus Rp50.000 per Kg, Kenapa Bisa Begitu ?

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pada Kamis pagi (29/8), terjadi kenaikan signifikan pada harga beberapa bahan pangan utama seperti cabai merah keriting, beras, daging, dan bawang-Foto : Dokumen Palpos-

Kenaikan harga kedua komoditas ini tentunya akan mempengaruhi industri kuliner dan rumah tangga.

Para pengusaha makanan harus mempertimbangkan kembali harga jual produk mereka, sementara konsumen rumah tangga mungkin perlu mencari alternatif bumbu masakan yang lebih terjangkau.

Kenaikan harga bawang ini juga seringkali dipicu oleh gangguan dalam rantai pasokan, misalnya akibat cuaca ekstrem yang merusak tanaman bawang, keterlambatan impor, atau kenaikan biaya logistik.

Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah untuk menstabilkan harga, misalnya dengan memperbaiki infrastruktur logistik dan meningkatkan produksi bawang lokal.

Kenaikan harga daging sapi dan ayam juga tercatat dalam laporan Bapanas. Harga daging sapi murni naik 2,28 persen atau Rp3.080 menjadi Rp138.100 per kg.

Sementara daging ayam ras naik 5,43 persen atau Rp1.900 menjadi Rp36.920 per kg.

Harga telur ayam ras juga naik 6,92 persen atau Rp1.970 menjadi Rp30.450 per kg.

Daging dan telur merupakan sumber protein penting bagi masyarakat Indonesia. Kenaikan harga kedua komoditas ini dapat berdampak pada pola konsumsi gizi masyarakat.

Bagi kalangan menengah ke bawah, kenaikan harga daging dan telur mungkin akan membuat mereka mengurangi konsumsi protein hewani, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas gizi mereka.

Pemerintah perlu mengawasi dan mengendalikan harga daging dan telur agar tetap terjangkau, khususnya dengan memperhatikan pasokan dan distribusi, serta memberikan insentif kepada peternak untuk meningkatkan produksi.

Harga kedelai biji kering (impor) juga naik 12,96 persen atau Rp1.540 menjadi Rp13.420 per kg.

Sementara gula konsumsi naik 5,98 persen atau Rp1.070 menjadi Rp18.970 per kg.

Kedelai adalah bahan baku utama untuk produk olahan seperti tahu dan tempe, yang merupakan sumber protein penting bagi masyarakat Indonesia.

Kenaikan harga kedelai dapat mempengaruhi harga tahu dan tempe di pasaran, yang pada gilirannya akan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, terutama mereka yang menggantungkan asupan protein pada produk-produk ini.

Begitu pula, kenaikan harga gula dapat mempengaruhi harga berbagai produk makanan dan minuman yang mengandung gula, serta meningkatkan biaya produksi bagi industri makanan dan minuman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan