Update ! Kurs Rupiah 19 Agustus 2024 : Menguat 68 Poin di Level Rp15.625 per Dolar AS, Apa Penyebabnya ?

--

Melihat prospek ke depan, nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat jika ekspektasi pemangkasan suku bunga AS terealisasi.

Namun, penguatan ini tetap harus diimbangi dengan stabilitas ekonomi domestik.

Pemerintah perlu terus memperkuat fundamental ekonomi Indonesia, termasuk menjaga stabilitas makroekonomi, meningkatkan daya saing, dan memperbaiki iklim investasi.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) juga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Kebijakan moneter yang responsif, termasuk intervensi di pasar valuta asing jika diperlukan, akan membantu menjaga rupiah tetap stabil di tengah dinamika pasar global.

Dalam jangka panjang, diversifikasi ekonomi dan peningkatan ekspor non-migas juga akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas nilai tukar.

Ketergantungan yang lebih rendah terhadap impor dan aliran modal asing akan membuat ekonomi Indonesia lebih tahan terhadap guncangan eksternal.

Penguatan rupiah pada perdagangan Senin, 19 Agustus 2024, mencerminkan sentimen positif pasar terhadap ekspektasi pemangkasan suku bunga AS pada September 2024.

Ekspektasi ini didorong oleh pelemahan sejumlah data ekonomi AS, termasuk data tenaga kerja, inflasi, dan perumahan.

Penguatan ini memberikan ruang bagi rupiah untuk bergerak menuju level yang lebih kuat, meskipun tantangan dari kondisi eksternal tetap ada.

Bagi Indonesia, penguatan rupiah membawa dampak positif, terutama dalam hal pengelolaan utang luar negeri dan biaya impor.

Namun, risiko terhadap sektor ekspor juga perlu diantisipasi.

Dengan kebijakan yang tepat dari pemerintah dan Bank Indonesia, prospek nilai tukar rupiah ke depan diharapkan tetap stabil dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan