Jenderal Lebanon Tegaskan Hizbullah dan Iran Akan Menargetkan Fasilitas Militer Israel !
Kepulan asap tebal yang disebabkan oleh serangan Israel terlihat di Majdal Zoun, Lebanon (15/4/2024)-FOTO : ANTARA/Xinhua/Ali Hashisho/aww.-
BACA JUGA:Drama Berbalas Serang Israel-Iran
Hizbullah akan menargetkan fasilitas militer dengan serangan yang terukur dan tepat sasaran, bukan hanya dengan menembakkan roket yang bisa dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel.
Jenderal Lebanon tersebut menyebutkan bahwa serangan Hizbullah bisa melibatkan serangan besar terhadap markas militer pusat, pangkalan udara, atau bahkan pembunuhan pejabat militer tinggi.
Sebaliknya, serangan balasan dari Iran diperkirakan akan berbeda, mengingat posisi strategis Iran sebagai negara besar di kawasan.
BACA JUGA:Konflik Iran-Israel Berpotensi Bawa Dampak Ekonomi-Politik
BACA JUGA:Iran hanya Targetkan Situs Militer Israel Dalam 'Serangan Terbatas'
"Serangan balasan Iran akan mempertimbangkan kepentingan nasional dan dampak yang mungkin timbul, baik untuk Iran maupun untuk kawasan secara keseluruhan," ujar Shehaitli.
Jenderal Shehaitli juga menekankan bahwa Iran harus mempertimbangkan potensi konsekuensi negatif dari perang skala penuh jika terjadi.
Meskipun demikian, Iran tidak bisa membiarkan gengsi mereka tercoreng baik di dalam negeri maupun di luar negeri, sehingga mereka harus memberikan respons terhadap serangan yang terjadi di tanah mereka.
BACA JUGA:Presiden Israel Nyatakan Serangan Rudal Iran sebagai Pernyataan Perang
BACA JUGA:Iran Minta AS Jauhi Konfliknya dengan Israel : Cina Minta Semua Pihak Menahan Diri !
Dalam hal ini, kemungkinan besar Iran akan merespons melalui dinas rahasia mereka.
Meskipun Israel belum mengklaim tanggung jawab atas kematian Haniyeh, jika Iran mendapatkan konfirmasi bahwa Israel terlibat dalam pembunuhan tersebut, maka respons dari Teheran bisa sangat serius.
Para analis memprediksi bahwa respons dari kedua belah pihak akan ditujukan untuk fasilitas militer strategis yang dianggap penting.
"Tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti bentuk serangan balasan yang akan dilancarkan. Namun, tampaknya akan ada penekanan pada target yang dianggap strategis dan berpotensi merugikan Israel," tambah Shehaitli.