Progres Proyek Raksasa IKN Hari Ini : Konsep Forest City, Sudah Telan Investasi Swasta Mencapai Rp60 Triliun !
Konsep forest city yang diterapkan pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diharapkan menjadi model tata kelola kota yang tidak hanya berdampak pada Indonesia tetapi juga diakui secara global-Foto : Dokumen Palpos-
Alimudin menekankan bahwa meskipun banyak kota di dunia telah menerapkan konsep smart city, konsep yang menggabungkan elemen urban dengan kehijauan seperti yang diterapkan di IKN belum ada sebelumnya.
"Dunia telah melihat banyak smart city, tetapi kombinasi antara smart city dan forest city seperti yang kami terapkan di IKN belum pernah ada sebelumnya. Ini akan menjadi model yang unik dan tidak ada duanya di dunia," kata Alimudin dengan penuh keyakinan.
Pembangunan IKN dengan konsep forest city tidak hanya sekadar upaya membangun ibu kota baru tetapi juga merupakan langkah strategis untuk menetapkan standar global dalam tata kelola kota dan pengelolaan lingkungan.
Dengan integrasi ruang hijau, pelestarian ekosistem, serta fasilitas modern yang mendukung kehidupan sehari-hari, IKN bertujuan untuk menjadi contoh dan inspirasi bagi kota-kota di seluruh dunia dalam menciptakan lingkungan urban yang berkelanjutan dan harmonis.
Diharapkan, dengan visi dan pelaksanaan yang matang, IKN akan mengukir nama sebagai kota yang inovatif dan menjadi contoh nyata dalam perwujudan konsep kota ramah lingkungan yang sukses di tingkat global.
Ditambahkan, pembangunan IKN di Kalimantan Timur telah menelan investasi swasta sebesar Rp60 triliun hingga saat ini.
Dia menegaskan bahwa informasi terkait kekhawatiran mengenai keberhasilan proyek ini tidak benar dan bahwa pembangunan IKN terus berjalan sesuai rencana.
Alimudin mengungkapkan bahwa investasi swasta mencapai hampir Rp60 triliun, membuktikan komitmen besar dari sektor swasta dalam mendukung pembangunan IKN.
"Jangan terlalu terpengaruh oleh hoaks yang menyatakan bahwa proyek ini akan mangkrak atau tidak ada perkembangan. Semua klaim tersebut tidak benar," tegas Alimudin.
Pada tahap awal, yang berlangsung hingga 2024, fokus utama adalah penyelesaian prasarana dasar seperti sistem penyediaan air minum, pembangunan jalan tol, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan fasilitas pendidikan.
Alimudin menjelaskan bahwa investasi swasta juga mencakup pembangunan hotel, perumahan, mal, dan sekolah.
Ini menunjukkan bahwa sektor swasta berperan penting dalam mempercepat realisasi infrastruktur dan fasilitas kota.
Dalam waktu dekat, akan dilaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang melibatkan pihak perbankan.
Alimudin menegaskan pentingnya memahami bahwa pembangunan IKN adalah proses bertahap.
"Tidak mungkin IKN selesai dalam waktu singkat. Tahun ini kami fokus pada penyelesaian prasarana dasar. Oleh karena itu, klaim bahwa IKN harus selesai dalam waktu dekat tidak akurat," katanya.