Mengapa Lubuklinggau Bukan Kota Paling Bersih di Sumatera Selatan 2024 ? Temukan Jawabannya !
Tugu Adipura di Kota Lubuklinggau yang pernah beridiri kokoh dan keberadaanya 'raib' sejak 2014 yang silam.-Foto : Dokumen Palpos-
1. Pengelolaan Sampah yang Tidak Optimal:
Lubuklinggau mungkin mengalami tantangan dalam pengelolaan sampah yang efektif.
Masalah ini bisa mencakup ketidakmampuan dalam mengelola volume sampah yang tinggi, keterbatasan fasilitas pengolahan sampah, dan kurangnya sistem pemilahan yang memadai.
2. Kurangnya Ruang Terbuka Hijau
Meskipun Lubuklinggau memiliki beberapa ruang terbuka hijau, kurangnya jumlah dan kualitas RTH yang memadai dapat mempengaruhi penilaian.
Kualitas ruang terbuka hijau berperan penting dalam memberikan manfaat ekosistem dan meningkatkan kenyamanan warga.
3. Pencemaran Udara dan Air
Jika Lubuklinggau menghadapi masalah pencemaran udara dan air yang signifikan, hal ini dapat menjadi faktor penentu dalam penilaian.
Pencemaran udara dari kendaraan bermotor dan pencemaran air dari limbah industri dapat mempengaruhi skor penilaian.
4. Partisipasi Masyarakat yang Tidak Maksimal
Tingkat partisipasi masyarakat dalam program-program kebersihan dan pelestarian lingkungan mungkin tidak optimal.
Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam kegiatan gotong royong dan kampanye kebersihan dapat mempengaruhi penilaian.
5. Kebijakan dan Regulasi Lingkungan yang Lemah
Kebijakan dan regulasi lingkungan yang kurang tegas atau tidak konsisten dapat menjadi faktor penyebab.
Jika kebijakan tersebut tidak mendukung pengelolaan lingkungan yang efektif, maka ini dapat mempengaruhi hasil penilaian.