Mengapa Lubuklinggau Bukan Kota Paling Bersih di Sumatera Selatan 2024 ? Temukan Jawabannya !
Tugu Adipura di Kota Lubuklinggau yang pernah beridiri kokoh dan keberadaanya 'raib' sejak 2014 yang silam.-Foto : Dokumen Palpos-
Upaya ini membantu mengurangi suhu udara dan meningkatkan kualitas hidup warga.
4. Pengendalian Pencemaran Udara dan Air
Pemerintah daerah dinilai berdasarkan upaya mereka dalam mengontrol kualitas udara dan air.
Ini termasuk tindakan untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor dan menjaga kebersihan sungai serta sumber air lainnya.
Indikator Pengelolaan (Non-Fisik) Lingkungan Perkotaan
1. Kebijakan dan Regulasi Lingkungan
Penilaian meliputi kebijakan pemerintah daerah dalam mendukung pengelolaan lingkungan, seperti peraturan tentang pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran, dan pelestarian ruang terbuka hijau.
2. Partisipasi Masyarakat
Tingkat partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan menjadi salah satu faktor penting.
Program-program yang melibatkan masyarakat, seperti gotong royong, kampanye kebersihan, dan edukasi lingkungan, dinilai secara positif.
3. Inovasi dan Teknologi
Penggunaan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan lingkungan, seperti sistem pengolahan sampah yang modern, pemanfaatan energi terbarukan, dan aplikasi teknologi hijau, juga menjadi bagian dari penilaian.
4. Manajemen Lingkungan
Evaluasi mencakup efektivitas manajemen lingkungan oleh pemerintah daerah, termasuk perencanaan, implementasi, dan pemantauan program-program lingkungan.
Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin menjelaskan mengapa Lubuklinggau tidak mendapatkan Piala Adipura pada tahun 2023: