Teknologi Carbon Capture Storage Perpanjang Pemanfaatan Energi Fosil

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman.-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Harga Pangan 28 Juli 2024 : Bawang Merah Naik Rp11.750 Jadi Rp40.390 per Kg !

Hal ini membuka peluang untuk mendapatkan nilai ekonomi karbon dan terbukanya potensi multi sources multi storage untuk CCS.

Saleh melanjutkan bahwa potensi multi sources multi storage untuk CCS akan memerlukan banyak pipa sebagai aksesnya.

Untuk menurunkan biaya CCS, pipa yang digunakan harus open access.

BACA JUGA:Selamat kepada Pemilik Nomor HP Ini ! Bisa Dapat Saldo DANA Gratis Rp200.000 Hari Ini !

BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Rp199 Ribu dari DANA Kaget, Langsung Masuk ke Dompet Digital Hari Ini, 27 Juli 2024 !

“Jika menggunakan pipa open access dengan lokasi lapisan saline aquifer yang sama, akan berpotensi menurunkan biaya CCS. Salah satu tugas BPH Migas adalah menentukan tarif toll untuk pipa transmisi gas. Jadi, kami juga harus bersiap mendukung pengembangan CCS ini,” katanya.

Saat ini terdapat 70 ruas transmisi gas yang digunakan untuk mengangkut gas di seluruh Indonesia.

Di setiap ruas tersebut, terdapat pipa yang pemanfaatan pengangkutan gasnya mencapai 60 persen, tetapi ada pula di bawah 30 persen.

Artinya, masih banyak ruang yang dapat dimanfaatkan untuk pengangkutan, termasuk hasil dari teknologi CCS.

Peluang pengembangan CCS di Indonesia cukup besar meski terdapat tantangan yang harus dihadapi, yaitu penguatan aspek regulasi dan keteknikan, seperti penentuan lokasi CCS, pemantauan, pelaporan, verifikasi, dan sertifikasi hasil pelaksanaan kegiatan CCS, serta aspek kelembagaan untuk pengembangan hub CCS.

Selain itu, dukungan fiskal dan nonfiskal dalam pengembangan CCS/CCUS (carbon capture utility and storage) sangat penting dalam konteks pencapaian target NZE Indonesia.

Tantangan lainnya adalah pemanfaatan nilai ekonomi karbon yang membutuhkan pendekatan G to G untuk mendapatkan captive market, selain melalui mekanisme bursa karbon yang lebih bersifat B to B.

Kepala Badan Geologi Mohammad Wafid menyampaikan bahwa Badan Geologi selama ini telah berperan penting dalam eksplorasi formasi bebatuan yang menjadi batuan reservoir.

Kini, menyusul pemanfaatan teknologi CCS dan CCUS, Badan Geologi dihadapkan pada tantangan baru untuk menemukan dan mendata formasi batuan yang memiliki potensi besar dalam penyimpanan karbon.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan