Proyek Raksasa PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 Tebesar di Asia Tenggara : Menjawab Kebutuhan Listrik !
Proyek PLTU Tanjung Lalang dan kontribusinya bagi energi nasional-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:46 Proyek Raksasa Sektor Jalan dan Jembatan di Indonesia 2024 : Mengubah Wajah Sumatera Selatan !
Sistem transmisi HVDC akan memungkinkan penyaluran listrik dari Sumatera ke Jawa dengan efisiensi yang lebih tinggi dan kehilangan daya yang minimal.
PLTU Tanjung Lalang menggunakan teknologi super critical yang efisien dan ramah lingkungan.
Teknologi ini mampu menghasilkan listrik dengan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi konvensional. Selain itu, pembangkit ini juga dilengkapi dengan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.
“Teknologi FGD ini dapat mengurangi sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar batu bara,” kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Dampak Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat
Diharapkan agar PLTU Tanjung Lalang dapat membawa manfaat bagi ketahanan energi nasional dan kesejahteraan masyarakat.
PLTU Tanjung Lalang dapat membantu PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera, serta menciptakan multiplier effect untuk pertumbuhan ekonomi sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan.
Proyek PLTU MT Sumsel-8 membutuhkan batu bara hingga 5,4 juta ton per tahun dan nilai investasinya mencapai USD 1,68 miliar.
Dengan investasi sebesar ini, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan infrastruktur.
Selain PLTU MT Sumsel-8, terdapat beberapa proyek pembangkit listrik lainnya di Sumatera Selatan yang juga berperan penting dalam memenuhi kebutuhan listrik di kawasan ini.
1. PLTU MT Sumbagsel-1: Berlokasi di Keban Agung, Kecamatan Semidan Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, PLTU ini memiliki kapasitas 2x150 MW.
Proyek ini ditargetkan untuk bisa beroperasi secara komersial pada tahun 2026 dan merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menggunakan sumber daya lokal untuk mendukung sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan.