Goa Harimau : Saksi Peradaban Manusia di Kabupaten OKU Sumatera Selatan
--
Situs seperti Gua Harimau memiliki potensi tidak hanya sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai pusat penelitian yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dan peneliti dari dalam dan luar negeri.
Goa Putri dan Goa Harimau adalah hanya dua dari banyak daya tarik yang dapat dieksplorasi di daerah ini, dan mereka memiliki potensi untuk membawa keajaiban alam dan sejarah kepada dunia.
Goa Harimau di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji.
Goa ini adalah salah satu yang berdampingan dengan Goa Puteri, dan keduanya memiliki jarak sekitar 1500 meter.
Untuk mencapai Goa Harimau, pengunjung harus menyeberangi Sungai Ogan melalui jembatan gantung tua yang menawarkan pengalaman petualangan tersendiri.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan menelusuri jalan setapak sejauh 4 kilometer yang melewati Sungai Haman, atau sering disebut sebagai Aek Haman.
Lokasi ini tidak hanya menyajikan keindahan alam yang memukau tetapi juga memiliki sejarah arkeologi yang sangat berharga.
Goa Harimau telah menjadi saksi bisu peradaban manusia kuno.
Sebuah tim penelitian arkeologi nasional dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia berhasil menemukan 81 kerangka manusia kuno dari ras Mongoloid di dalam goa ini.
Penemuan ini telah mengungkapkan keberadaan manusia kuno yang hidup di wilayah ini.
Kerangka manusia yang ditemukan di Goa Harimau tidak lagi termasuk dalam kategori manusia purba, tetapi merupakan representasi dari manusia kuno yang pernah mendiami daerah tersebut.
Selain kerangka manusia, para arkeolog juga menemukan berbagai benda-benda bersejarah tinggi, termasuk gerabah, biji kemiri yang telah menjadi fosil, batu pemukul, dan beliung batu.
Semua penemuan ini mengindikasikan bahwa peradaban di goa ini dapat ditelusuri hingga 2000-3500 tahun yang lalu.
Ini memberikan gambaran yang jelas tentang sejarah kuno dan perkembangan manusia di wilayah ini. (*/len)