Kota Jakarta Pusat, Semarang, Pangkal Pinang, Bandarlampung, Ternate, Kupang, Manokwari, Pekanbaru, Mamuju, Manado, Padang, dan Palembang diprediksi akan mengalami kondisi cuaca berawan.
Sementara Kota Samarinda akan mengalami cuaca berawan tebal.
Sementara itu, Kota Surabaya diprediksi akan cerah dengan suhu berkisar antara 25 hingga 34 derajat Celcius.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Rabu 19 Juni 2024 : Palembang dan Mayoritas Kota Besar di Indonesia Berawan !
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca BMKG Selasa 18 Juni 2024 : Hujan Berpotensi Mengguyuri Sumatera Selatan !
Wilayah lainnya seperti Banda Aceh, Bengkulu, dan Yogyakarta diprakirakan akan cerah berawan, memberikan suasana yang cukup nyaman untuk aktivitas luar ruangan.
Sebelumnya, BMKG juga telah memprakirakan bahwa musim kemarau mulai melanda beberapa provinsi di Indonesia.
Provinsi yang diprediksi akan memasuki musim kemarau antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Maluku, Papua, dan Papua Selatan.
Periode peralihan ini diperkirakan berlangsung mulai dari 28 Juni hingga 4 Juli 2024.
Prakirawan BMKG Yuni Maharani, melalui laporannya yang dipublikasikan di Instagram BMKG pada Sabtu (29/6), menyatakan bahwa delapan provinsi dengan populasi terbanyak di Indonesia ini menambah jumlah kawasan yang telah beralih ke musim kemarau.
Peralihan musim dari hujan ke kemarau ini membawa dampak yang perlu diantisipasi oleh masyarakat dan pemerintah daerah.
Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain penurunan debit air di beberapa sungai, peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan, serta potensi kekurangan air bersih di beberapa daerah.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menggunakan air dan melakukan langkah-langkah antisipatif guna mengurangi risiko kekeringan.
Pemerintah daerah juga diharapkan dapat melakukan langkah-langkah mitigasi seperti pembuatan sumur bor, penyediaan tangki air bersih, serta kampanye hemat air kepada masyarakat.
Dengan prakiraan cuaca yang diberikan oleh BMKG, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai kondisi cuaca yang akan terjadi.
Perencanaan yang baik dan langkah-langkah antisipatif dapat membantu mengurangi dampak negatif dari perubahan cuaca dan musim.