Nilai Tukar Rupiah Selasa 15 Juni 2024 : Mengalami Fluktuatif dan Cendrung Melemah, Rp16.450 per Dolar AS !

Selasa 25 Jun 2024 - 09:15 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyebut bahwa nilai ekspor ini naik 13,82 persen dibanding April 2024 (month-on-month/ MoM) dan naik 2,86 persen dibanding Mei tahun sebelumnya (year-on-year/ YoY).

"Peningkatan ekspor Mei 2024 disumbang oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 14,46 persen dan sektor migas sebesar 5,12 persen dibandingkan April 2024 (MoM)," ujar Zulkifli.

Capaian ekspor Mei 2024 mendukung surplus perdagangan sebesar 2,93 miliar dolar AS. Nilai surplus ini lebih baik dibanding surplus April 2024 sebesar 2,72 miliar dolar AS dan Mei 2023 sebesar 0,43 miliar dolar AS.

Dalam menghadapi tantangan pelemahan Rupiah, beberapa langkah strategis yang bisa diambil oleh pemerintah dan Bank Indonesia meliputi:

1. Intervensi Pasar Valuta Asing: Bank Indonesia dapat melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah.

Langkah ini bisa dilakukan dengan menjual atau membeli mata uang asing di pasar untuk mengurangi volatilitas Rupiah.

2. Penyesuaian Kebijakan Suku Bunga: Penyesuaian suku bunga dapat menjadi instrumen untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi.

Suku bunga yang lebih tinggi dapat menarik investasi asing, meningkatkan permintaan terhadap Rupiah, dan memperkuat nilai tukar.

3. Kebijakan Impor yang Ketat: Mengurangi ketergantungan pada impor dengan meningkatkan produksi dalam negeri dan memperkuat industri lokal.

Langkah ini dapat mengurangi tekanan terhadap Rupiah akibat tingginya permintaan mata uang asing untuk impor.

4. Diversifikasi Ekonomi: Mengembangkan sektor-sektor ekonomi lainnya yang potensial untuk ekspor selain komoditas utama seperti minyak dan batu bara.

Diversifikasi ini dapat mengurangi risiko ekonomi dari fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar.

5. Peningkatan Investasi Infrastruktur: Investasi dalam infrastruktur dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas ekonomi, serta menarik investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI).

Infrastruktur yang baik juga dapat mendukung pertumbuhan sektor-sektor lain yang berpotensi ekspor.

Pelemahan Rupiah membawa tantangan besar bagi ekonomi Indonesia, terutama dalam hal penerimaan negara dari sektor ekspor dan biaya impor yang meningkat.

Namun, dengan kebijakan yang hati-hati dan proaktif, pemerintah dan Bank Indonesia dapat mengelola dampak negatif dari pelemahan nilai tukar dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Kategori :