Nilai Tukar Rupiah Selasa 15 Juni 2024 : Mengalami Fluktuatif dan Cendrung Melemah, Rp16.450 per Dolar AS !

Selasa 25 Jun 2024 - 09:15 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

"Dengan nilai tukar Rupiah yang melemah drastis, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Diversifikasi ekspor menjadi krusial untuk mengurangi ketergantungan pada beberapa komoditas saja," ujarnya.

Di sisi lain, pelemahan Rupiah juga berdampak pada meningkatnya biaya impor barang dan jasa dalam Rupiah.

Hal ini bisa meningkatkan tekanan inflasi dan menurunkan daya beli domestik.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Rabu 12 Juni 2024 : Merosot 12 Poin Jadi Rp16.303 per Dolar AS !

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Selasa 11 Juni 2024 : Melemah 15 Poin Menjadi Rp16.298 per Dolar AS !

"Biaya impor yang lebih tinggi dapat menekan inflasi, yang pada gilirannya akan mengurangi daya beli masyarakat. Ini adalah tantangan besar yang harus dihadapi oleh pemerintah dan Bank Indonesia," tambah Kusfiardi.

Untuk menghadapi tantangan ini, Kusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif.

Pemerintah harus fokus pada pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

"Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang hati-hati dan proaktif dalam menghadapi tantangan ini. Kebijakan intervensi pasar valuta asing, penyesuaian kebijakan suku bunga oleh Bank Indonesia, serta peningkatan dalam kebijakan impor akan menjadi krusial," jelasnya.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi dalam jangka panjang dan memastikan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 tetap berkelanjutan.

Kusfiardi juga menyoroti pentingnya koordinasi kebijakan ekonomi yang kuat dan responsif dari pemerintah Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global.

Menurut Kusfiardi, ketidakpastian ekonomi global, termasuk kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, turut mempengaruhi pelemahan nilai tukar Rupiah.

"Dalam menghadapi ketidakpastian ini, kehati-hatian dalam mengelola kebijakan fiskal dan moneter sangatlah penting. Indonesia perlu terus memantau dinamika pasar global dan melakukan langkah-langkah yang tepat untuk melindungi ekonomi domestik," tuturnya.

Langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam menanggapi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS akan menentukan arah pembangunan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

"Keberhasilan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional akan menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Kusfiardi.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat total ekspor Indonesia pada Mei 2024 mencapai 22,33 miliar dolar AS, di mana terjadi penguatan di seluruh sektor.

Kategori :