Amir menderita sejumlah luka tusuk yang membuatnya harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Tim Macan Polres Lubuklinggau saat ini terus memburu kedua pelaku.
Keberadaan Icang dan Beli masih belum diketahui secara pasti.
Pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya untuk menangkap pelaku, termasuk berkoordinasi dengan warga setempat dan keluarga pelaku.
Diharapkan, dengan bantuan masyarakat, pelaku dapat segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolres Lubuklinggau menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam terkait motif di balik penusukan ini.
Selain itu, mereka juga berjanji akan menangkap pelaku secepat mungkin.
"Kami akan terus melakukan pengejaran sampai pelaku tertangkap. Tidak ada tempat bagi pelaku kejahatan untuk bersembunyi," tegas Kapolres.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi mengenai keberadaan pelaku untuk segera melapor.
Kerjasama antara pihak kepolisian dan masyarakat diharapkan dapat mempercepat proses penangkapan.
Diberitakan, terminal Pasar Satelit di Kota Lubuklinggau menjadi saksi bisu dari sebuah tragedi yang menggemparkan.
Pada Minggu, 23 Juni 2024, sekitar pukul 15.00 WIB, dua warga Desa Mandi Angin, Kecamatan Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), ditemukan terkapar bersimbah darah di tengah hiruk-pikuk pasar yang biasanya tenang.
Pertikaian yang bermula dari masalah sepele mengenai perbaikan motor berakhir tragis, dengan Aan Saputra (24) meninggal dunia dan kakak iparnya, Amir Hamzah (36), terbaring sekarat di Rumah Sakit (RS) AR Bunda Lubuklinggau.
Semua bermula dua pekan sebelumnya, ketika Amir Hamzah memperbaiki motor Yamaha NMax miliknya di bengkel milik Sicang, seorang tetangga di desa mereka.
Sicang memberikan garansi perbaikan selama satu bulan.
Namun, motor tersebut kembali mengalami kerusakan parah setelah baru dua minggu digunakan.