Salah satu mitos yang paling menonjol adalah tentang ikan tapah sebagai penjaga sungai.
Di beberapa daerah, terutama di Jambi, terdapat kepercayaan bahwa ada ikan tapah mistis yang memiliki ukuran besar dan kekuatan supranatural.
Rumor yang tersebar di kalangan masyarakat setempat menyebutkan bahwa ikan tapah ini dapat menggulingkan perahu hanya dengan kibasan ekornya yang kuat.
Bahkan, dalam kepercayaan yang lebih ekstrim, ikan tapah ini juga diyakini mampu memangsa manusia karena ukurannya yang melebihi ukuran manusia itu sendiri.
4.Pola Makan dan Reproduksi
Ikan tapah adalah karnivora yang memakan hewan air lainnya yang lebih kecil darinya.
Beberapa spesimen ditemukan pernah memakan hewan amfibi, burung, mamalia kecil, udang, dan ikan yang lebih kecil.
Namun, ikan ini tidak terlalu banyak makan. Ikan tapah hanya makan satu sampai dua kali dalam seminggu.
5. Ancaman Kepunahan Ikan Tapah
Meskipun keberadaan ikan tapah memberikan berbagai manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar, populasi ikan ini semakin terancam.
Aktivitas perburuan yang berlebihan untuk kepentingan komersial dan konsumsi lokal menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup ikan tapah.
Selain itu, kerusakan habitat alami mereka juga berdampak negatif terhadap populasi ikan ini.
Langkah-langkah konservasi yang lebih serius dan perlindungan terhadap habitat alami mereka menjadi kunci utama dalam upaya melestarikan ikan tapah untuk generasi mendatang.
Untuk menjaga kelangsungan hidup ikan tapah, langkah-langkah konservasi yang menyeluruh sangat diperlukan.
Ini termasuk mengatur perburuan ikan secara berkelanjutan, menciptakan area perlindungan habitat alam ikan tapah, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberadaan spesies-spesies endemik seperti ikan tapah.
Organisasi lingkungan dan pemerintah setempat perlu bekerja sama dalam mengimplementasikan kebijakan yang berkelanjutan untuk melindungi spesies-spesies ini dari kepunahan.