Ikan tapah, meskipun sering kali tertukar dengan ikan lele karena penampilannya yang mirip.
Sebenarnya termasuk dalam keluarga Siluridae atau dikenal dengan ikan lele batu.
Secara fisik, ikan tapah memiliki beberapa perbedaan signifikan dengan ikan lele yang umumnya dikonsumsi di Indonesia.
BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda 4 Pendekar : Fakta Unik di Balik Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan !
Salah satu ciri khasnya adalah adanya kumis-kumis yang mirip janggut di bagian moncongnya.
Kumis tersebut berfungsi sebagai alat sensor untuk membantu dalam berburu mangsa dan mendeteksi ancaman predator di sekitarnya.
Ikan ini juga dikenal sebagai ikan karnivora yang dapat memangsa ikan kecil dan dalam kondisi ekstrim, bahkan dapat menjadi kanibal.
2. Tumbuh Seukuran Manusia
Persebaran ikan tapah tidak hanya terbatas di perairan Indonesia, tetapi juga tersebar luas di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, Thailand, dan Kamboja.
Namun, beberapa spesies ikan tapah di Indonesia, seperti tapah hitam atau tapah raksasa (Wallagonia leerii), dikenal sebagai spesies terbesar dalam kelompoknya.
Ikan tapah raksasa dapat tumbuh hingga mencapai panjang sekitar 150 cm dan berat maksimalnya mencapai 80 kg.
Di beberapa daerah, penduduk setempat juga melaporkan penemuan ikan tapah dengan ukuran mencapai 2 meter, meskipun ukuran yang lebih umum ditemui adalah sekitar 70-100 cm dengan berat 25-50 kg.
Namun, sayangnya, habitat alam mereka semakin terancam dan populasi ikan tapah pun semakin menurun akibat dari perburuan berlebihan dan rusaknya lingkungan hidup.
3. Mitos Penjaga Sungai
Selain menjadi sumber protein yang penting bagi masyarakat di pulau Sumatera dan Kalimantan, ikan tapah juga memiliki tempat dalam mitologi lokal.