Sementara, penekanan team-work yang dilakukan Skotlandia, terletak pada umpan-umpan langsung yang menihilkan gerakan-gerakan yang dianggap tidak perlu, seperti mendribel bola terlalu lama.
Mereka bergerak dari belakang ke depan secepat mereka bisa. Tapi saat menghadapi Jerman, rencana permainan seperti ini berantakan karena Jerman memutus sirkulasi permainan Skotlandia di lapangan tengah.
Transisi umpan Skotlandia pun terganggu, apalagi Billy Gilmour dan Lawrence Shankland dimainkan sebagai pemain pengganti yang bahkan ketika Skotlandia sudah kehilangan bek tengah Ryan Porteous sejak separuh masa pertandingan karena terkena kartu merah.
Skotlandia juga tim yang adaptif dengan situasi lapangan.
Mereka cenderung mengadopsi gaya bermain berbeda yang tak menggantungkan diri kepada kemampuan individual pemain.
Ini mungkin alasan Steve Clarke membangku cadangkan Gilmour karena lebih membutuhkan pemain yang berorientasi team-work.
Sistem Baru
Steve Clarke kali ini terpaksa menurunkan Billy Gilmour sejak awal pertandingan, dalam sistem bermain yang juga baru.
Dia akan tetap memasang tiga bek tengah, tapi dengan mensejajarkan kedua bek sayap dengan dua gelandang tengah dalam formasi 3-4-2-1.
Walaupun kebobolan lima gol, Clarke tetap mempercayakan Kieran Tierney dan Jack Hendry, sebagai dua dari trio bek tengah yang melindungi kiper Angus Gunn.
Sedangkan posisi Ryan Porteous akan diisi oleh Grant Hanley.
Callum McGregor akan diminta bermain dari bangku cadangan untuk memberi jalan kepada Billy Gilmour guna berpasangan dengan Scott McTominay di poros permainan Skotlandia.
Duet bek sayap, Andy Robertson dan Anthony Ralston, akan lebih maju untuk sejajar dengan dua gelandang tengah Skotlandia itu.
Sementara itu, Che Adams tetap menjadi ujung tombak yang diapit duo sayap serangan, Ryan Chritie dan John McGinn.
Di lain pihak, Murat Yakin kesulitan mendapatkan alasan merombak tim yang sudah mempersembahkan kemenangan kepada Swiss.
Tapi mungkin dia akan menukar Kwadwo Duah dengan Breel Embolo, sebagai ujung tombak serangan.