PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Indonesia merupakan negara yang luas dengan keberagaman yang mencolok di setiap kota dan wilayahnya.
Setiap kota memiliki karakteristik dan identitas uniknya sendiri.
Salah satunya terlihat dari tingkat kemakmuran masyarakat yang tinggal di sana.
Salah satu indikator utama untuk mengukur kemakmuran suatu kota atau wilayah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita.
PDRB per kapita adalah ukuran ekonomi yang penting karena mencerminkan nilai tambah bruto yang dihasilkan dari semua sektor ekonomi dalam suatu daerah, dibagi dengan jumlah penduduk daerah tersebut dalam satu tahun.
Dengan kata lain, PDRB per kapita memberikan gambaran tentang rata-rata pendapatan yang bisa dinikmati setiap individu dalam suatu wilayah.
BACA JUGA:Daftar 10 Provinsi Penghasil Orang Pintar di Indonesia 2024 : Juaranya Bukan Sumatera Selatan !
BACA JUGA:10 Provinsi yang Memiliki Perguruan Tinggi Paling Banyak di Indonesia : Juaranya Bukan Jogjakarta !
Badan Pencatat Statistik (BPS) merilis data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita di sejumlah kabupaten/kota di Indonesia.
Data menunjukkan variasi yang signifikan, dengan beberapa daerah bahkan melebihi Rp 300 juta per tahun atau lebih dari Rp 26 juta per bulan.
Data BPS akhir 2023 mengungkapkan setidaknya ada 11 kabupaten/kota yang mencatatkan PDRB per kapita di atas ambang tersebut.
BACA JUGA:10 Provinsi di Indonesia Paling Banyak Utang Pinjol 2024 : Sumatera Selatan Capai Rp1,1 Triliun !
BACA JUGA:Daftar Terbaru 10 Provinsi Penghasil Beras Paling Tinggi di Indonesia : Sumsel Urutan Berapa ?