Daerah dengan PDRB besar dan penduduk sedikit akan memiliki PDRB per kapita yang tinggi.
Sementara daerah dengan PDRB besar dan penduduk banyak cenderung memiliki PDRB per kapita yang lebih rendah.
Sebagai contoh, Jakarta Pusat dengan PDRB mencapai Rp 860,05 triliun pada tahun yang sama, tetapi memiliki populasi lebih dari 1,05 juta jiwa.
Sementara Morowali pada tahun sebelumnya mencatat PDB sebesar Rp 158,05 triliun, namun hanya memiliki populasi sekitar 176.000 jiwa.
Berdasarkan data BPS, dari 10 kabupaten/kota dengan PDRB per kapita tinggi, hanya empat di antaranya terletak di Pulau Jawa, sementara sisanya tersebar di luar Jawa.
Daerah-di luar Jawa dengan PDRB per kapita tertinggi umumnya dikenal dengan komoditas andalannya.
Morowali, sebagai contoh, terkenal sebagai penghasil nikel, sementara Mimika di Papua dikenal dengan tambang emasnya.
Morowali, sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, telah menarik perhatian sebagai salah satu daerah dengan PDRB per kapita tertinggi di Indonesia.
Hal ini tidak hanya disebabkan oleh keberadaannya sebagai produsen nikel terkemuka di Indonesia, tetapi juga oleh strategi pembangunan ekonomi yang berhasil diimplementasikan dalam beberapa tahun terakhir.
Morowali terletak di daerah yang kaya akan sumber daya alam, terutama nikel.
Nikel merupakan logam non-ferrous yang penting dalam industri modern, digunakan untuk berbagai keperluan termasuk dalam produksi baja tahan karat, baterai, dan komponen lainnya.
Keberadaan tambang nikel yang besar di Morowali telah menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi daerah ini.***