Gunalfi menambahkan bahwa beberapa warga yang rumahnya terendam banjir harus dievakuasi menggunakan perahu karet.
Sedikitnya dua unit perahu karet dikerahkan untuk membantu proses evakuasi ini.
Tim BPBD bekerja keras sepanjang malam hingga pagi hari untuk mengevakuasi warga dari rumah mereka yang terendam air.
BACA JUGA:Warga Terdampak Banjir OKU Mulai Dapat Bantuan
BACA JUGA:Pertamina Sebut Banjir OKU tak Ganggu Pasokan BBM dan Elpiji
Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat ketinggian air yang cukup berbahaya di beberapa lokasi.
Selain itu, tim BPBD juga bekerja sama dengan aparat desa dan relawan setempat untuk memastikan semua warga, terutama yang lansia, anak-anak, dan difabel, dapat dievakuasi dengan aman.
"Hingga pagi tadi, sebagian besar wilayah yang terdampak banjir sudah berangsur surut. Namun, kami tetap siaga di lokasi untuk membantu warga membersihkan sisa-sisa material yang terbawa banjir," kata Gunalfi.
Setelah banjir surut, fokus BPBD beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Warga yang telah dievakuasi kembali ke rumah mereka untuk mulai membersihkan lumpur dan material lain yang terbawa air.
Tim BPBD bersama warga bahu-membahu membersihkan lingkungan untuk mencegah timbulnya penyakit akibat genangan air yang kotor.
Gunalfi juga mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan, mengingat musim hujan masih berlangsung.
"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melapor ke pihak berwenang jika melihat tanda-tanda bahaya," tambahnya.
Pemerintah daerah OKU juga bergerak cepat dalam memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir.
Bantuan yang diberikan meliputi makanan, air bersih, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Posko-posko pengungsian didirikan di beberapa titik strategis untuk menampung warga yang rumahnya masih terendam air.