KESEHATAN, KORANPALPOS.COM – Konsumsi daging kambing menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai tradisi kuliner di Indonesia, terutama saat perayaan Idul Adha.
Namun, bagi penderita hipertensi, konsumsi daging kambing harus dilakukan dengan hati-hati.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD-KR, menyatakan bahwa penderita hipertensi tetap boleh mengonsumsi daging kambing, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit dan dengan cara yang lebih berhati-hati.
BACA JUGA:Pentingnya Pencegahan Faktor Risiko pada Penanganan Stunting
BACA JUGA:Darah Kambing Bisa Mengobati Telapak Kaki Pecah-pecah, Mitos atau Fakta ?
Menurut dr. Faisal, salah satu kiat penting yang bisa diterapkan oleh penderita hipertensi adalah membatasi konsumsi daging kambing tidak lebih dari 50 gram per hari dan memilih bagian daging yang lebih bebas lemak.
"Bagian daging kambing yang lebih lean (bebas lemak), seperti daging paha, mengandung lebih sedikit lemak dan purin dibandingkan bagian lain," kata Faisal.
Konsumsi daging yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang menumpuk di pembuluh darah, membentuk plak yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
BACA JUGA:Pentingnya Edukasi Penyakit Diabetes : Agar Memudahkan Penanganannya !
BACA JUGA:Senyawa Bromat Lebih Berbahaya dari BPA
Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh, yang akhirnya meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, purin pada daging merah diubah menjadi asam urat di dalam tubuh, yang jika berlebihan dapat menyebabkan hiperurisemia, faktor risiko lain untuk hipertensi.
Dr. Faisal juga menyarankan penderita hipertensi untuk mengolah daging kambing dengan metode yang lebih sehat.
BACA JUGA:Mengenal Sayur Pakis : Manfaat, Kandungan Gizi, dan Cara Mengolahnya
BACA JUGA:Dokter Ingatkan Jangan Konsumsi Obat Nyeri Kepala Lebih 15 Hari