Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Ricky Soebagdja, menyatakan kekecewaannya terhadap performa para pebulu tangkis Indonesia.
"Kurang lebih 31 atlet Indonesia pada ajang Indonesia Open 2024 tidak tampil maksimal dan masih jauh dari harapan PBSI serta kami semua," ungkap Ricky dalam jumpa pers.
Kekecewaan ini mendesak dilakukannya evaluasi menyeluruh menjelang Olimpiade Paris 2024 yang tinggal beberapa pekan lagi.
BACA JUGA:Apri/Fadia Singkirkan Wakil Thailand di Indonesia Open 2024
BACA JUGA:Indonesia Open 2024 : Ujian Terakhir Jelang Olimpiade Paris
Kekecewaan ini tidak hanya datang dari pihak PBSI tetapi juga dari para penggemar bulu tangkis yang berharap lebih dari para atlet yang mereka dukung.
Meskipun skuad bulu tangkis Indonesia mampu menembus babak final di ajang beregu Piala Thomas dan Uber 2024 di Chengdu, China, menjaga konsistensi performa tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
Setelah Piala Thomas dan Uber, Indonesia tidak berhasil membawa pulang satu pun gelar juara dari empat turnamen BWF yang digelar.
Pencapaian tertinggi Indonesia di empat turnamen Asia itu adalah tiga gelar runner-up: di Thailand Open (diraih oleh ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi), Malaysia Masters (diraih oleh ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari), dan Singapore Open (diraih oleh ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto).
Di kandang sendiri, tidak adanya wakil Indonesia di partai puncak Indonesia Open ini mengulangi catatan pada edisi 2022, yang menambah keprihatinan terhadap tren penurunan prestasi bulu tangkis Indonesia.
Hal ini menjadi tanda peringatan bagi seluruh pihak yang terkait dengan pembinaan bulu tangkis di Indonesia untuk melakukan evaluasi dan perbaikan yang signifikan.
Dengan waktu yang semakin dekat menuju Olimpiade Paris, persiapan yang matang dan perbaikan yang menyeluruh menjadi keharusan.
Bukan hanya dari segi teknis permainan, tetapi juga mental dan fisik para atlet yang harus dipersiapkan dengan baik.
Tugas ini tidak hanya menjadi tanggung jawab para atlet, tetapi juga seluruh tim pelatih, manajemen, dan organisasi terkait.
Bulu tangkis merupakan olahraga yang sangat dicintai oleh masyarakat Indonesia karena deretan prestasinya yang gemilang dari generasi ke generasi.
Oleh karena itu, menjaga tradisi medali dan kejayaan bulu tangkis Indonesia di kancah internasional menjadi misi yang sangat penting.