Mang Juhai yang terkejut sejenak, dengan cepat menguasai situasi.
BACA JUGA:Mang Juhai Diajak Panitia Kurban
BACA JUGA:Mang Juhai Terpengaruh Iklan Obat Kuat
Ia menarik nafas panjang dan segera menjawab dengan senyum lebar, "Oi kau Ding, Apa kabar? Aku nak ngajak jalan-jalan Leha,’’ simbat Mang Juhai.
"Adek ipar aku ini, Ding,’’ lanjutnya.
Karuan saja, Lehar yang bingung hanya tersenyum canggung dan mengangguk kecil kepada Mang Oding.
"Iyo, kakak ngajak aku jalan-jalan, ujinyo biar dak bosen di rumah terus," ujar Leha polos.
Mang Oding menatap Juhai dengan tatapan sedikit curiga.
Namun melihat Leha yang masih muda dan tampak lugu, ia akhirnya tersenyum dan mengangguk.
"Oh, adek ipar. Baguslah, kando. kamu perhatian dengan keluargo," ujar Mang Oding.
Setelah berbasa-basi sebentar, Mang Oding pamit karena ada urusan lain.
Mang Juhai menarik napas lega.
Leha yang belum paham situasi hanya tersenyum melihat Mang Juhai yang tampak sedikit tegang.
Setelah Mang Oding pergi, Mang Juhai mengajak Leha untuk melanjutkan jalan-jalan mereka.
Namun, di dalam hati, ia merasa bersalah karena telah melibatkan Leha dalam kebohongannya.
Meskipun kali ini tidak ada niat buruk di balik tindakan Mang Juhai, ia menyadari bahwa terus-menerus berbohong bukanlah cara yang baik untuk menjalani hidup.