Memahami Konsep Dzul-Wajhain (Bermuka Dua) dalam Islam: Definisi dan Penjelasan
Memahami Konsep Dzul-Wajhain (Bermuka Dua) dalam Islam: Definisi dan Penjelasan. Fhoto ; Tangkapan Layar Facebook Tholabul'ilmi Salafy--
KORANPALPOS.COM- Sifat dzul-wajhain, atau bermuka dua, adalah salah satu karakter yang sangat tercela dalam ajaran Islam. Istilah ini merujuk pada orang yang memperlihatkan sikap atau perilaku yang berbeda kepada kelompok yang berbeda, sering kali dengan niat untuk menipu atau memanipulasi.
Dalam hadis-hadis sahih, dzul-wajhain digambarkan sebagai orang yang sangat buruk, dan ada sejumlah hadis yang menegaskan keburukan sifat ini.
Hadis-Hadis Mengenai Dzul-Wajhain
Salah satu hadis yang sering dikutip tentang dzul-wajhain berasal dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إنَّ شَرَّ النَّاسِ ذُو الوَجْهَيْنِ، الذي يَأْتي هَؤُلَاءِ بوَجْهٍ، وهَؤُلَاءِ بوَجْهٍ
“Seburuk-buruk manusia adalah dzul-wajhain (orang yang bermuka dua), yaitu orang yang ketika di tengah sekelompok orang, ia menampakkan suatu wajah, namun di tengah sekelompok orang lain, ia menampakkan wajah yang lain” (HR. Bukhari no. 7179, Muslim no. 2526).
BACA JUGA:Kesuksesan dalam Genggaman: Mengapa Kita Butuh Allah dalam Setiap Langkah
BACA JUGA:Uban: Cahaya Keimanan yang Menyinari Hari Kiamat
Hadis ini menggarisbawahi bahwa sifat bermuka dua adalah sesuatu yang sangat tercela karena melibatkan kepura-puraan dan manipulasi.
Hadis lain yang menguatkan pernyataan ini adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dari ‘Ammar bin Yasar Radhiallahu ‘anhu,
مَنْ كان لهُ وجْهانِ في الدنيا كان لهُ يومَ القيامةِ لِسانانِ من نارٍ
“Siapa yang memiliki dua wajah di dunia, ia akan memiliki dua lidah dari api di akhirat” (HR. Abu Daud no. 4873, disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 892).
Hadis ini menegaskan hukuman berat bagi mereka yang memperlihatkan dua wajah dalam kehidupan mereka.
BACA JUGA:Empat Tanda Cinta kepada Allah dalam Al-Qur’an: Panduan Umat Beriman