BISNIS, KORANPALPOS.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi mengalami penurunan signifikan.
Rupiah turun 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.236 per dolar AS, dari penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp16.160 per dolar AS.
Pelemahan ini terjadi seiring dengan meningkatnya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) dan penguatan indeks dolar AS.
BACA JUGA:Rupiah Tergelincir 53 Poin, Rabu 29 Mei 2024 : Rp16.143 per Dolar AS !
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Melemah 3 Poin, Selasa 28 Mei 2024 : Rp16.075 per Dolar AS !
Pelemahan nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis pagi ini tidak lepas dari pengaruh eksternal.
Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menjelaskan bahwa kenaikan yield obligasi AS dan penguatan indeks dolar AS menjadi faktor utama yang menekan rupiah.
"Kenaikan yield obligasi AS 10 tahun yang mencapai 4,62 persen, serta penguatan indeks dolar AS yang naik menjadi 105, merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pelemahan rupiah," ujar Rully kepada ANTARA di Jakarta.
BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Melemah, Senin 27 Mei 2024 : Tergelincir 31 Poin ke Rp16.026 per Dolar AS
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Menguat 20 Poin per Rabu 22 Mei 2024 : Rp15.979 per Dolar AS !
Yield obligasi AS yang lebih tinggi biasanya menarik minat investor global untuk menanamkan modalnya di pasar obligasi AS, sehingga meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.
Hal ini menyebabkan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, mengalami tekanan.
Kenaikan yield obligasi AS mencerminkan ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga AS yang lebih lanjut, sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang kuat dan tekanan inflasi yang terus meningkat.
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Terperosok 62 Poin : Rp16.040 per Dolar AS !
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Merosot, Senin 20 Mei 2024 : Rp15.963 per Dolar AS !