Banjir bandang yang terjadi di Desa Batang Hari tersebut disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan sungai di sekitar daerah tersebut meluap.
Air yang meluap dengan derasnya menghantam kendaraan yang sedang melintas, termasuk minibus yang ditumpangi oleh Naslaini dan enam orang lainnya.
Naslaini ditemukan oleh tim pencari yang terdiri dari anggota kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, serta warga setempat.
BACA JUGA:Polisi Tembak Terduga Pelaku Penikaman Imam Mushalla di Kampung Bahari : Ini Motifnya !
BACA JUGA:Insiden Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas : Sopir Tewas, Berikut Daftar 4 Korban !
Proses pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran sungai menggunakan perahu karet dan menyisir beberapa titik banjir di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Pencarian korban dilakukan dengan penuh ketelitian mengingat derasnya arus dan luasnya area yang harus disisir.
Kondisi medan yang sulit dengan banyaknya puing dan material yang terbawa arus banjir juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim pencari.
Meskipun demikian, usaha keras mereka akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya Naslaini.
Sebelumnya, satu korban lainnya, seorang anak bernama Hajipa (7), warga Kampung Dwikora, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, telah ditemukan lebih dulu pada Kamis (23/5) dalam keadaan meninggal dunia.
Sementara itu, tiga orang penumpang lainnya masih belum ditemukan.
"Tinggal tiga orang penumpang lagi hingga saat ini belum ditemukan," kata IPTU Ibnu Holdon.
Saat ini, tim pencari terus berupaya menemukan korban yang hilang.
Proses pencarian masih dilakukan menggunakan perahu karet dengan menyusuri aliran sungai dan memeriksa beberapa titik yang dianggap berpotensi menjadi tempat keberadaan korban.
BPBD OKU telah mengerahkan semua sumber daya yang tersedia untuk mendukung operasi pencarian ini.
Selain itu, masyarakat setempat juga turut serta dalam pencarian, memberikan informasi dan bantuan logistik yang diperlukan oleh tim pencari.