Kabupaten ini dikenal sebagai pusat produksi batu bara, yang merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi perekonomian daerah.
Produksi batu bara yang tinggi memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah dan menciptakan banyak lapangan kerja bagi penduduk setempat.
Selain itu, keberadaan perusahaan-perusahaan besar di sektor pertambangan juga turut berperan dalam meningkatkan perekonomian lokal.
Tidak hanya batu bara, Muara Enim juga memiliki potensi di sektor pertanian dan perkebunan, menambah diversifikasi sumber pendapatan bagi masyarakat.
2. Musi Banyuasin
Musi Banyuasin berhasil menduduki posisi kedua sebagai daerah penghasil orang kaya di Provinsi Sumatera Selatan.
Daerah ini dikenal sebagai penghasil komoditi perkebunan, termasuk kelapa sawit dan karet. Pada tahun 2022, angka PDRB per kapita Musi Banyuasin mencapai Rp130.679,83.
Tingginya angka PDRB ini mencerminkan kemakmuran ekonomi daerah yang didorong oleh sektor perkebunan dan industri terkait.
Keberhasilan Musi Banyuasin dalam mengembangkan sektor perkebunan tidak lepas dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur dan memberikan dukungan bagi para petani.
Program-program peningkatan kualitas dan produktivitas perkebunan telah membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.
Selain perkebunan, Musi Banyuasin juga memiliki potensi di sektor energi dengan keberadaan ladang minyak dan gas bumi.
3. Palembang
Sebagai ibu kota provinsi, Palembang tidak hanya menjadi pusat pemerintahan tetapi juga pusat ekonomi Sumatera Selatan.
Palembang menduduki posisi ketiga sebagai daerah penghasil orang kaya di Sumsel dengan angka PDRB per kapita sebesar Rp104.918,16.