Salah satu korban lain yang telah ditemukan meninggal dunia adalah seorang anak bernama Hajipa (7), warga Kampung Dwikora, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.
"Tinggal tiga orang penumpang lagi yang hingga kini belum ditemukan," ungkap Holdon.
Pihak kepolisian, bersama tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, serta dibantu oleh masyarakat sekitar, masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
BACA JUGA:Oknum Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Terancam 16 Tahun Penjara
BACA JUGA:JPU Tuntut Sarimuda Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara dan Mengembalikan Kerugian Negara Rp 2,3 Miliar
Proses pencarian dilakukan menggunakan perahu karet dengan menyusuri sungai dan beberapa titik banjir di sekitar tempat kejadian.
Kejadian ini telah menjadi titik perhatian masyarakat, serta mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama saat musim hujan seperti saat ini.
Banjir bandang tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga mengakibatkan kerugian materiil yang cukup besar.
Dalam kondisi ini, koordinasi dan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, tim SAR, dan masyarakat, sangatlah penting.
Upaya pencegahan dan mitigasi bencana juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam seperti banjir bandang.
Peristiwa tragis ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak akan perlunya pengaturan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik, guna mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang.
Selain itu, pentingnya kesadaran akan keselamatan dan kehati-hatian saat berkendara atau beraktivitas di sekitar daerah rawan bencana juga tidak boleh dilupakan.***