Khusus untuk jamaah lansia, makanan yang disediakan berbeda, menyesuaikan kebutuhan mereka yang memerlukan makanan mudah dikunyah dan dicerna.
Jamaah lansia biasanya diberikan bubur maupun nasi tim dengan cita rasa khas Nusantara. Setiap dapur menyediakan 20 persen makanan untuk lansia, dengan menu yang berbeda dari dapur satu ke dapur lain, namun tetap bercita rasa khas Indonesia.
Dengan penyediaan makanan yang telah dijamin sejak hulu hingga hilir, diharapkan dapat menjadi sumber energi bagi jamaah haji dalam menunaikan setiap rangkaian ibadah di Tanah Suci.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi jamaah, memastikan mereka dapat menjalankan ibadah dengan baik dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat.
Dalam pelaksanaan ibadah haji, konsumsi makanan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan.
Kebutuhan konsumsi jamaah haji Indonesia yang tidak terbiasa dengan makanan luar negeri menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.
Oleh karena itu, penyediaan makanan bercita rasa Nusantara dengan higienitas yang terjaga menjadi prioritas utama.
Melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan katering yang memiliki sertifikat terbaik, serta pengawasan ketat dari proses produksi hingga distribusi, diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jamaah haji dalam menjalankan ibadah mereka.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memberikan yang terbaik, memastikan setiap jamaah dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan memperoleh pengalaman yang berkesan di Tanah Suci.(ant)