Mie kuning direbus hingga setengah matang. Sayuran seperti sawi dan kol dipotong kecil-kecil, dan bahan tambahan seperti bakso atau ayam disiapkan.
BACA JUGA:Pindang Ikan Tongkol Suir Kemangi : Pedas Gurih dengan Rempah Menggugah Selera
BACA JUGA:Jamur Crispy: Camilan Lezat dan Sehat yang Menggoda Selera
Bumbu halus yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, dan cabai ditumis hingga harum. Beberapa pedagang juga menambahkan saus tiram atau kecap ikan untuk menambah kedalaman rasa.
Mie yang telah direbus dimasukkan ke dalam wajan bersama sayuran dan bahan tambahan. Semua bahan diaduk rata dengan bumbu hingga matang sempurna.
Penambahan Kecap dan Saus: Kecap manis dan saus tomat ditambahkan untuk memberikan rasa manis dan sedikit asam yang khas.
Mie tek-tek disajikan panas-panas, sering kali langsung dari wajan ke piring pembeli.
Seiring dengan perkembangan zaman, mie tek-tek juga mengalami berbagai inovasi.
Beberapa pedagang mulai menambahkan bahan-bahan premium seperti udang, cumi-cumi, atau bahkan daging sapi untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Ada juga yang menawarkan versi pedas dengan menambahkan lebih banyak cabai atau saus sambal.
Selain itu, variasi mie seperti mie instan juga sering digunakan sebagai alternatif yang lebih praktis.
Meski berasal dari tradisi kuliner jalanan, mie tek-tek kini tidak hanya ditemukan di pinggir jalan atau pedagang keliling.
Banyak restoran dan kafe modern yang memasukkan mie tek-tek ke dalam menu mereka, sering kali dengan penyajian yang lebih estetis dan harga yang lebih tinggi.
Namun, hal ini tidak mengurangi popularitas mie tek-tek di kalangan masyarakat luas.
Di era digital ini, mie tek-tek juga sering menjadi bahan konten bagi para food vlogger dan influencer kuliner.
Banyak dari mereka yang membuat ulasan atau tutorial cara membuat mie tek-tek di platform seperti YouTube dan Instagram, yang semakin meningkatkan popularitas hidangan ini.