Pemkab OKU Antisipasi Jalan dan Jembatan Longsor
Tim BPBD OKU saat meninjau jalan longsor di Kabupaten OKU.-foto:dokumen palpos-
KORANPALPOS.COM - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengantisipasi jalan dan jembatan longsor dengan memetakan titik rawan bencana di wilayah setempat.
Bupati OKU Teddy Meilwansyah melalui Asisten I, Indra Susanto, Minggu (14/12) mengatakan bahwa insiden Jembatan Kelekar di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan yang longsor pada Kamis (11/12) harus dijadikan pelajaran agar tidak terjadi di Kabupaten OKU.
Menyikapi peristiwa tersebut, ia mengintruksikan BPBD OKU agar segera mengagendakan rapat bersama dengan Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan wilayah setempat.
BACA JUGA:Dinkes OKU Catat Penambahan 25 Kasus DBD Selama November 2025
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Buka Kejuaraan Tenis Meja HDCU Open, Dorong Lahirnya Atlet Berprestasi Sumsel
Tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut diminta untuk memetakan titik lokasi ruas jalan dan jembatan yang berpotensi mengalami longsor saat musim hujan.
"Upaya penanggulangan ini harus segera dilakukan mengingat di Kabupaten OKU banyak terdapat jembatan yang rawan mengalami longsor, terutama saat musim hujan," tegasnya.
Sementara, Kepala BPBD OKU Januar Effendi mengatakan, pemetaan jalan serta jembatan yang rawan patahan dan longsor akan segera dibahas bersama Dinas PUPR OKU. "Secara teknis, Dinas PUPR yang paham tentang jembatan," ungkapnya.
BACA JUGA:Pengurus KKP 2024–2029 Dikukuhkan, Gubernur Dorong Pelestarian Budaya
BACA JUGA:Promosikan Potensi Olahraga, Budaya dan Wisata Muba
Namun, kata dia, berdasarkan pengalaman sebelumnya, di Kabupaten OKU terdapat tiga titik daerah rawan bencana longsor yaitu di Kecamatan Lengkiti, Pengandonan dan Ulu Ogan.
"Semua kecamatan ini terdapat ada jembatan. Kami memastikan akan memantau dan monitoring kondisi di lapangan. Bahkan, seluruh posko akan diaktifkan," ujarnya.
Sebelumnya, jalan penghubung antar desa di Kota Prabumulih atau biasa disebut jembatan Muara Dua ambruk diduga karena terkikis oleh arus air Sungai Kelekar pada Kamis (11/12) sekitar pukul 17.45 WIB.
Akibat peristiwa tersebut, akses menuju ke Kelurahan Muaradua bisa memilih melintasi Jalan Lingkar Timur, Kota Prabumulih maupun ke Jalan Bukit Lebar karena jalan terputus total.