Presiden sementara, Mohammad Mokhber, dalam pidatonya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan seluruh rakyat Iran.
"Ini adalah kehilangan besar bagi bangsa kita. Presiden Raisi adalah seorang pemimpin yang berdedikasi dan berkomitmen untuk kesejahteraan negara ini. Kita harus bersatu dalam menghadapi masa sulit ini dan melanjutkan perjuangan untuk Iran yang lebih baik."
Kematian Raisi menarik perhatian dunia internasional. Pemimpin dari berbagai negara mengirimkan pesan belasungkawa dan solidaritas kepada rakyat Iran.
BACA JUGA:Pak RT Jangan Jadi Tim Sukses, Fokus Saja Layani Masyarakat !
BACA JUGA:56.750 Jamaah Calon Haji Indonesia Telah Tiba di Arab Saudi
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden adalah beberapa di antara pemimpin dunia yang menyampaikan simpati mereka.
Mereka menekankan pentingnya menjaga stabilitas di kawasan Timur Tengah dan berharap Iran dapat melalui masa sulit ini dengan damai.
Penyelidikan kecelakaan helikopter ini akan melibatkan berbagai aspek teknis dan operasional.
Tim investigasi akan memeriksa kondisi helikopter sebelum lepas landas, riwayat pemeliharaan, kondisi cuaca saat kejadian, serta kemungkinan adanya faktor eksternal yang mempengaruhi penerbangan.
Data dari kotak hitam helikopter juga akan dianalisis untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi sebelum kecelakaan.
Brigadir Ali Abdollahi menyatakan, "Kami akan bekerja sama dengan berbagai ahli dan pihak terkait untuk memastikan bahwa semua aspek kecelakaan ini diselidiki secara mendalam. Kami berkomitmen untuk mengungkap kebenaran dan memberikan laporan yang komprehensif kepada publik."
Kematian Presiden Raisi dalam kecelakaan ini tidak hanya membawa duka mendalam tetapi juga potensi perubahan signifikan dalam politik Iran.
Proses pemilihan presiden yang dipercepat akan menjadi fokus utama di bulan-bulan mendatang.
Beberapa tokoh politik diharapkan untuk maju sebagai kandidat presiden, termasuk Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf dan mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Dengan pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 28 Juni 2024, pemerintah Iran berjanji untuk memastikan proses pemilihan yang aman dan transparan.
Badan pengawas pemilu dan pihak keamanan negara telah ditugaskan untuk menjaga integritas dan keamanan proses pemilihan, serta mencegah potensi ancaman terhadap stabilitas nasional.