Meninggalnya Umiyana juga menjadi pengingat pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi calon haji yang harus menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan kegiatan fisik yang berat selama pelaksanaan haji.
"Kami terus menghimbau kepada seluruh jamaah untuk selalu memperhatikan kesehatan mereka dan segera melapor jika merasa tidak sehat," tambahnya.
Pemerintah, melalui Kementerian Agama, menyatakan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Umiyana.
"Kami sangat berduka atas kehilangan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Menteri Agama dalam pernyataan resminya.
Menteri juga menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental bagi setiap calon haji.
"Kita harus memastikan bahwa setiap jamaah haji benar-benar siap secara fisik dan mental sebelum berangkat. Ini adalah perjalanan yang membutuhkan kesiapan yang luar biasa," tambahnya.
Kloter 5 Embarkasi Palembang terdiri dari jamaah asal berbagai daerah di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
Sebelum keberangkatan, jamaah telah menjalani serangkaian persiapan termasuk pemeriksaan kesehatan, manasik haji, dan pengurusan dokumen.
Keberangkatan jamaah gelombang pertama dari Embarkasi Palembang berlangsung sejak 11 Mei 2024 dan akan berlanjut hingga 23 Mei 2024.
"Kami berharap seluruh jamaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat," kata Armet.
Meninggalnya Umiyana Saibi Umar menjadi pengingat bagi seluruh jamaah dan keluarga di tanah air untuk selalu berdoa dan menjaga kesehatan.
"Kita harus selalu ingat bahwa kesehatan adalah hal utama. Kami berharap seluruh jamaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan kembali dalam keadaan sehat," kata salah satu tokoh agama di Babel.
Bagi keluarga yang ditinggalkan, dukungan moral dan spiritual sangat penting.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan kepada keluarga almarhumah dan mendoakan yang terbaik untuk Umiyana," tambahnya.(ant)