Kemenag Akselerasi Sertifikasi Guru Madrasah
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Thobib Al Asyhar. (ANTARA/HO-Kemenag)--
JAKARTA - Kementerian Agama akan melakukan percepatan sertifikasi guru madrasah yang hingga saat ini masih ada sekitar 484.768 guru yang masih belum melakukan sertifikasi.
"Karena jumlahnya di kami itu ada 484.768 yang belum sertifikasi. Kami akan melakukan percepatan untuk menyelesaikan sertifikasi ini," ujar Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag Thobib Al Asyhar di Jakarta, Senin.
Akselerasi ini sesuai dengan arahan Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i saat peringatan Hari Guru Nasional kemarin, yang ingin agar guru-guru mendapatkan kesejahteraan yang layak.
Program akselerasi ini ditargetkan bisa selesai dalam waktu dua tahun. Selama ini, apabila mengikuti program reguler, biasanya dalam satu tahun pendidikan profesi guru itu hanya diikuti sekitar 10 ribu orang.
BACA JUGA:Baznas Ogan Komering Ulu Renovasi Rumah Tidak Layak Huni
BACA JUGA:Kemensos Sampaikan Empat Program Tingkatkan Perlindungan Disabilitas
"Itu membutuhkan waktu 50 tahun, lebih panjang daripada haji. Nah sekarang kami akan menyelesaikan dalam waktu dua tahun," kata Thobib.
Menurut dia, saat ini Kemenag tengah mematangkan persiapan dan prosesnya. Agar pada awal tahun 2025 bisa menggelar Pendidikan Profesi Guru (PPG).
"Jadi kita tinggal nanti melaksanakan pendidikan profesi guru yang pra jabatan. Kalau ada guru yang baru, ya, harus sudah sertifikasi mengikuti program pendidikan profesi guru yang pra jabatan," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i menyatakan bahwa Kementerian Agama tengah mengupayakan agar sertifikasi guru madrasah dan pesantren bisa tuntas dalam waktu dua tahun.
"Saya minta kepada Direktur GTK agar sertifikasi guru non-ASN yang jumlahnya lebih dari 500 ribu orang, tidak lagi dicicil per tahun 50 ribu orang. Jika memungkinkan, sertifikasi seluruh guru madrasah dan pesantren harus selesai dalam waktu dua tahun," ujar Wamenag.
Romo Syafi'i menyampaikan bahwa pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, memberikan perhatian serius terhadap peningkatan kesejahteraan guru.
Ia menegaskan tekad pemerintah untuk menyelesaikan sertifikasi seluruh guru.