Hunian ramah lingkungan menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi dalam pengembangan Daerah Khusus Jakarta.
Hal ini mengingat tingkat kepadatan yang tinggi sehingga hunian vertikal menjadi suatu keharusan.
Program bedah rumah tentunya menjadi salah satu andalan untuk mewujudkan hunian ramah lingkungan.
Masih ada permukiman kumuh yang membutuhkan perhatian agar menjadi kawasan ramah lingkungan.
Hunian berbasis transpor (TOD) juga menjadi suatu keharusan ke depan untuk menciptakan kualitas udara yang lebih baik.
Dengan hunian berkonsep ini maka penghuni tidak memiliki pilihan dalam beraktivitas selain menggunakan transportasi publik.
Dengan kondisi penduduk yang demikian padat, tentu membutuhkan ruang terbuka hijau lebih luas lagi untuk meminimalkan emisi yang dihasilkan termasuk dengan terus menyediakan transportasi publik yang nyaman agar warga tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi. (ant)