Permintaan Sefri yang tak dihiraukan membuatnya marah, hingga Firdaus menamparnya.
Sefri yang ketakutan kemudian bergegas keluar rumah mencari bantuan dari tetangga.
Sefri meminta agar anaknya diantar ke Desa Muara Danau oleh saudarinya, Fika.
BACA JUGA:Kasus Perjanalan Dinas Fiktif, Mantan Kadishub Prabumulih Divonis 1 Tahun 6 Bulan
Namun, sesampainya di sana, mereka menemukan tubuh bayi Niko sudah lebam, diduga akibat dianiaya oleh ayahnya sendiri.
Dengan segera, bayi tersebut dilarikan ke Puskesmas Muara Pinang. Namun, karena kondisi yang serius, Puskesmas merujuknya ke Rumah Sakit Empat Lawang di Tebing Tinggi.
Sayangnya, dalam perjalanan menuju rumah sakit, bayi Niko meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dibawa pulang dan dimakamkan di Desa Lesung Batu pada pukul 18.30 WIB.
Peristiwa ini mengguncang warga Desa Batu Ampar dan sekitarnya. Banyak yang tidak percaya seorang ayah bisa tega melakukan tindakan sekejam itu kepada anak kandungnya sendiri.
Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan mendalam tentang apa yang mendorong Firdaus untuk melakukan perbuatan yang begitu mengerikan.
Camat Lintang Kanan, Kodri Malisi, membenarkan adanya kejadian ini dan menyatakan bahwa kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak Polsek Lintang Kanan dan Polres Empat Lawang.
"Ini adalah tragedi yang sangat menyedihkan. Kami turut berduka cita atas kejadian ini dan berharap kasus ini bisa segera diusut tuntas," ujar Kodri.
Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif di balik tindakan brutal Firdaus.
Beberapa tetangga dan saksi mata telah dimintai keterangan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi sebelum dan setelah kejadian.
Tragedi ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga mengguncang masyarakat setempat.
Banyak warga yang merasa cemas dan takut, terutama para ibu yang memiliki anak kecil.