Insiden tewasnya tahanan tersebut langsung dilaporkan ke Satuan Reserse Kriminal Polres Prabumulih.
Tim identifikasi forensik dari Polres Prabumulih segera melakukan evakuasi terhadap jenazah Meggi Saputra dan membawanya ke RSUD Prabumulih untuk dilakukan visum.
Setelah proses visum selesai, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga.
BACA JUGA:Lagi-lagi Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan Dibuat Gempar oleh Video 29 Detik !
BACA JUGA:Identitas Kerangka Manusia di Kebun Sawit Terungkap : Ternyata Pemas Anggara !
"Saat ini jenazah korban telah kita serahkan kepada pihak keluarga, sebelum diserahkan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh pihak keluarga," ungkap Zulkipli Bintang.
Ketika ditanya mengenai motif korban nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, Zulkipli Bintang mengakui bahwa tidak mengetahui secara pasti apa yang mendorong korban untuk mengambil tindakan ekstrem tersebut.
Namun, beberapa hari sebelum kejadian, sesama tahanan mendengar Meggi Saputra mengungkapkan penyesalannya atas perbuatannya yang telah menimbulkan malu bagi keluarganya dan membuat orang tuanya sakit.
"Beberapa hari lalu, menurut salah satu tahanan, korban mengungkapkan penyesalannya. Saat ini, orang tuanya juga sedang sakit," ungkap Zulkipli Bintang.
Diberitakan sebelumnya, warga binaan Rutan Klas IIB Prabumulih mendadak gempar ketika seorang tahanan pengadilan, Meggi Saputra, ditemukan tewas di kamar mandi masjid Rutan setelah Salat Jumat, 10 Mei 2024, sekitar pukul 13.00 WIB.
Korban ditemukan dengan kondisi leher terjerat baju, ditiang plapon ruang kamar mandi.
Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, namun saat dilakukan visum ditemukan bekas sperma pada kemaluan korban serta ingus pada hidungnya. ***