Kemudian tim Reskrim Polres Muara Enim datang ke lokasi penemuan mayat dan langsung melakukan olah TKP dan evakuasi ke kamar mayat RSUD dr HM Rabain Muara Enim.
Setelah itu langsung dilakukan identifikasi oleh inafis dan berdasarkan hasil dari pemeriksaan sidik jari mayat didapati kecocokan dengan korban atas nama Heptawan Muhammad.
Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra melalui Kasat Reskrim AKP Darmanson, membenarkan jika pihaknya telah melakukan oleh TKP dan melakukan penyelidikan atas kematian korban yang bekerja sebagai admin di basecamp Pertamina kampung minyak tersebut.
"Saat ini, lanjut Kasat Reskrim, pihaknya sedang melakukan penyelidikan penyebab kematian tersebut," ujar Darmanson, Senin (7/5).
Dan dari hasil pemeriksaan dokter ditemukan luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri, luka tusuk pada bagian dada tengah, luka tusuk pada bagian dada tengah bawah, dan rambut mengalami kerontokan.
Pada saat ditemukan kondisi pada badan bagian belakang tidak ditemukan luka-luka, Korban mengenakan celana pendek bertuliskan Rudi Jaya 3S, dan Korban tidak mengenakan celana dalam.
Lalu, luka sobek pada bagian tangan sebelah kiri, luka sobek pada bagian jari jempol sebelah kiri, luka sobek pada bagian jari jempol, luka sobek pada bagian jari kelingking, luka sobek pada bagian lengan kanan dan luka sobek pada bagian jari kelingking sebelah kanan.
"Saat ini, kita masih menyelidiki penyebab kematian korban," pungkas Kasat Reskrim.
Ketika dikonfirmasi ke PT Pertamina yakni Head Of Comrel & CID 4, Tuti Dwi Patmayanti, membntah masalah penemuan mayat yang diduga karyawan PT Pertamina. sebab korban terdaftar sebagai karyawan PT Putra Gunung Megang yang merupakan subcon Pertamina.
"Korban bukan karyawan Pertamina tetapi karyawan PT Putra Gunung Megang subcon Pertamina," ujarnya singkat.***