Penelitian juga mengungkapkan bahwa rendemen fraksi n-heksana adalah 7,04%, fraksi etil asetat 12,92%, dan fraksi metanol 17,95 persen.
Hasil penapisan fitokimia menunjukkan adanya senyawa kimia seperti tanin, saponin, flavonoid, dan terpenoid.
Untuk memperoleh senyawa murni, dilakukan pemisahan dan pemurnian senyawa kimia menggunakan kromatografi berdasarkan metode bioassay guided isolation.
BACA JUGA:Ramuan Obat Batuk Herbal, Alternatif Sehat untuk Mengatasi Gangguan Pernapasan!
BACA JUGA:Chia Seed: Superfood Tersembunyi dengan Manfaat Luar Biasa bagi Tubuh
Dari proses ini, diperoleh empat senyawa murni yaitu avicularin, kuersitrin, hiperosida, dan rutin.
Keempat senyawa ini tergolong dalam senyawa flavonoid glikosida yang memiliki aktivitas anti kanker. Hasil uji menunjukkan bahwa avicularin memiliki aktivitas paling kuat diikuti oleh hiperosida, rutin, dan kuersitrin.
Gunawan menambahkan bahwa keempat senyawa tersebut merupakan senyawa baru yang pertama kali diisolasi dari tumbuhan Saurauia vulcani.
Penelitian ini membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang terapi kanker menggunakan bahan alami, serta menjadi langkah awal untuk memanfaatkan potensi obat tradisional sebagai terapi alternatif yang efektif. ***