BACA JUGA:Teladan dari Rasulullah SAW Dalam Berbuka Puasa
BACA JUGA:Ini Tips Mudik Aman dan Nyaman dari Polri
Sampai akhirnya, Nabi mengajak Julaibib ke rumah seorang pemimpin Anshar yang memiliki seorang putri cantik.
Sang pemimpin Anshar dengan senang hati mengira bahwa Nabi akan menikahi putrinya.
Namun, Nabi mengungkapkan bahwa bukan untuk dirinya, melainkan untuk Julaibib.
Awalnya, sang pemimpin Anshar terkejut dan ragu, namun putrinya yang salehah dan memahami ajaran Islam dengan baik, tegas menolak untuk menolak permintaan Rasulullah.
Dia percaya bahwa jika Rasulullah meminta, maka tidak akan membawa kehancuran dan kerugian baginya.
Dengan izin Allah, perempuan itu menjadi istri Julaibib.
Meski di dunia, hubungan mereka mungkin tidak lama, namun di surga, bidadari telah lama merindukan kehadiran Julaibib.
Kebaikan hati dan kesalehan Julaibib membuatnya layak mendapatkan tempat di surga, lebih dari dunia yang tidak ramah padanya.
Kisah Julaibib mengingatkan kita bahwa penampilan luar tidak selalu mencerminkan kebaikan hati seseorang.
Di mata Allah, yang terpenting adalah kebaikan hati dan amal yang baik.
Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk melihat nilai sesungguhnya seseorang, tanpa terpaku pada penampilan luar. (*/sumber : https://info.mtsn2tegal.sch.id)