Tak dapat dipungkiri bahwa prestasi terbaru timnas Indonesia, seperti memenangkan medali emas sepak bola SEA Games 2023 dan mencapai babak knockout Piala Asia 2023, telah menarik perhatian banyak pihak.
Kedua prestasi tersebut dicapai setelah mengalahkan Vietnam, yang menjadi alasan tambahan bagi ketegangan antara kedua negara.
Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan Indonesia bukanlah semata-mata hasil dari kehadiran pemain naturalisasi.
BACA JUGA:Asnawi: Level Kita Sudah di Atas Vietnam
BACA JUGA:Tak Sabar Debut Bersama Timnas
Pada beberapa kesempatan, seperti dalam pertandingan semifinal SEA Games, timnas Indonesia tidak mengandalkan pemain naturalisasi.
Faktor lain seperti strategi, kerja keras, dan bakat lokal juga berkontribusi pada kesuksesan timnas Indonesia.
Ketegangan antara Indonesia dan Vietnam tidak hanya terbatas pada lapangan hijau. Perubahan peringkat FIFA menjadi faktor lain yang memperuncing situasi.
Dalam pembaruan peringkat FIFA terbaru, Indonesia naik 4 peringkat menjadi 142, sementara Vietnam turun 11 peringkat menjadi 105. Perubahan ini mencerminkan dinamika perubahan di dunia sepak bola regional.
Perhitungan poin FIFA menjadi indikator penting dalam mengevaluasi performa timnas. Vietnam kehilangan poin signifikan setelah kegagalan mereka dalam Piala Asia 2023, sementara Indonesia dan Thailand mengalami kenaikan poin setelah prestasi mereka dalam kompetisi tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam kompetisi regional memiliki dampak yang signifikan pada peringkat FIFA.
Meskipun Indonesia masih tertinggal jauh dari Vietnam dalam peringkat FIFA, namun tren positif yang ditunjukkan oleh timnas Indonesia memicu kekhawatiran di pihak Vietnam.
Kekhawatiran ini tidak hanya terkait dengan peringkat, tetapi juga dengan peluang kedua negara dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Vietnam secara terbuka mengekspresikan ketidaksenangan mereka terhadap kehadiran pemain naturalisasi dalam timnas Indonesia.
Mereka menganggap hal ini sebagai ancaman terhadap bakat lokal dan identitas sepak bola negara mereka.
Namun, di sisi lain, penggunaan pemain naturalisasi telah menjadi tren umum di dunia sepak bola, termasuk oleh negara-negara besar seperti Spanyol dan Jepang.