MUARA ENIM - Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Muara Enim, Pemkab Muara Enim launching Inovasi Program Integrasi Orang Tua Asuh Balita Stunting menuju Generasi Emas (Piring Emas). Launching tersebut dilakukan langsung oleh Pj Bupati Muara Enim H Ahmad Rizali (HAR) didampingi kepala OPD terkait di Puskesmas Panang Enim, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muara Enim, Rabu (21/02).
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Assisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Muara Enim, Kadinkes Muara Enim, Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Badan/Kantor, Camat Panang Enim dan Tanjung Agung, Kepala Desa di wilayah Kecamatan Panang Enim, Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa Kepala UPTD Puskesmas Panang Enim dan Tanjung Agung, Tim Pendamping Keluarga di Kecamatan Panang Enim, dan para undangan.
Menurut HAR, bahwa stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama, sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya.
Umumnya hal ini karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Kekurangan asupan gizi ini terjadi mulai dari dalam kandungan sampai awal kehidupan anal (1000 hari pertama kehidupan) yang seharusnya menjadi periode emas dalam pertumbuhan anak.
BACA JUGA:Kabupaten Muba Sumatera Selatan Masuk Tiga Besar Nominator Paritrana Award 2023
Di Kabupaten Muara Enim, lanjut Rizali, berdasarkan hasil SSGI (Survei Status Gizi Balita Indonesia) Tahun 2022 oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan prevalensi stunting sebesar 22,8 persen. Berdasarkan hasil pengukuran pemantauan pertumbuhan balita tahun 2023 di Posyandu melalui aplikasi e-PPGBM (Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), dari balita yang diukur, sebanyak 946 balita stunting (2,14 persen).
Kondisi ini, kata dia, masih menjadi permasalahan yang harus kita tanggulangi bersama-sama secara terpadu baik oleh pemerintah, swasta dan semua unsur masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan Balita Stunting di Kabupaten Muara Enim, sambung Rizali, Pemerintah Kabupaten Muara Enim melaksanakan beberapa strategi yang sudah berjalan melalui anggaran yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
Dan hari ini (Rabu, red) Pemkab Muara Enim melakukan sebuah terobosan baru dimana seluruh ASN/Pegawai yang ada di perangkat daerah ikut berperan dalam mengatasi masalah stunting secara sukarela menjadi orangtua asuh balita stunting yaitu dengan Inovasi Program Integrasi Orang Tua Asuh Balita Stunting Menuju Generasi Emas (Piring Emas).
Sehingga diharapkan Kabupaten Muara Enim bisa melakukan percepatan penurunan prevalensi stunting sesuai target yaitu 17 persen pada tahun 2024 dan dibawah 14 persen di tahun 2025. Masing-masing perangkat daerah termasuk camat diharapkan mengambil peran menjadi orangtua asuh anak-anak balita stunting yang saat ini ada sesuai kemampuan masing-masing.
BACA JUGA:Pj. Bupati Apriyadi Kucurkan Rp 4,6 Miliar untuk Bangun Infrastruktur di Lalan
BACA JUGA:Warga Keluhkan Kenaikan Harga Beras, Ramadhan Diprediksi Kian Meroket
"Masing-masing anak yang menjadi anak asuh akan mendapatkan bantuan tambahan asupan gizi selama 6 bulan dan kemudian akan menjadi program yang berkelanjutan dari masing-masing perangkat daerah," ujar HAR.
Selanjutnya program inovasi piring emas ini dapat diikuti oleh semua pihak baik unsur masyarakat yang mampu maupun pihak swasta. Semua pihak terlibat dan bertanggungjawab dalam penanganan stunting di Kabupaten Muara Enim tercinta ini, dan generasi penerus kita akan menjadi generasi emas di masanya.(ozi)