“Capaian itu bisa kita lakukan dengan bantuan Posyandu. Itu sebabnya rakor ini penting. Kita ingin memastikan yang sudah baik tetap berjalan, dan pengembangan dilakukan sambil jalan, termasuk rekrutmen kader baru,” jelasnya.
BACA JUGA:Kinerja Konsisten, Gubernur Herman Deru Masuk Tahap Verifikasi Satyalancana Wira Karya 2025
BACA JUGA:Dorong Kemajuan Olahraga Daerah, Yoppy: Lubuklinggau Siap Jadi Tuan Rumah Porprov
Ia meminta agar hasil Rakorda diteruskan ke kabupaten/kota karena setiap daerah memiliki persoalan dan prioritas berbeda.
Menurutnya, restrukturisasi organisasi tidak boleh mengalihkan fokus kader dari tugas utama mereka melayani masyarakat.
Terkait perkembangan menu layanan baru, Gubernur meminta seluruh daerah segera melakukan validasi data dan menyusun laporan lanjutan.
Pengembangan ini harus mempertimbangkan urgensi kebutuhan daerah, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun pelayanan sosial.
BACA JUGA:15 Pasang Finalis Kuyung Kupek Muba 2025 Siap Jalani Karantina Desember
BACA JUGA:RSUD Prabumulih Dilanda Isu Perselingkuhan Pegawai, drg Widyastuti: Itu Hoaks!
Lebih jauh, ia meminta Tim Pembina Posyandu Sumsel menelaah kembali sumber pendanaan Posyandu agar arah penggunaan anggaran semakin jelas.
Sejak memimpin pada 2018, ia menyebut banyak kemajuan Posyandu dihasilkan berkat kejelasan prioritas dan kolaborasi lintas sektor.
“Pelajari dulu sumber pendanaannya. Apakah melekat di OPD atau skema lain. Kita harus serius, karena dari Posyandu inilah banyak perubahan besar bermula,” katanya.
Ia juga menegaskan kesiapan Sumsel dalam menyongsong pengembangan health tourism, di mana penguatan layanan dasar seperti Posyandu menjadi bagian penting dari fondasinya.
BACA JUGA:Truk HD Melintas di Islamic Diduga Kangkangi Aturan : Masyarakat Minta Oknum Terlibat Disanksi Tegas
BACA JUGA:Bupati Serahkan Bantuan Korban Kebakaran
Sementara itu, Ketua Tim Pembina Posyandu Sumsel, Hj. Feby Deru, menjelaskan bahwa Posyandu selama ini dikenal sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat.