JAKARTA - Aktris pendatang baru Linda Adoe mengajak anak-anak yang tumbuh di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk lebih percaya diri dan rajin menggali potensi bakat terpendam dengan aktif mencoba berbagai kegiatan.
“Setelah mencoba tantangan baru (masuk dunia entertainment), kalau misalnya saya tidak dapat kesempatan seperti ini di dunia film, saya tidak akan pernah tahu bahwa saya juga punya bakat lain,” kata Linda yang ditemui usai mengikuti konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Wanita yang berperan sebagai Mama Orpa di film Women from Rote Island itu bercerita sebelumnya ia menghabiskan hari-harinya dengan bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Rote, NTT.
Ia tidak pernah menduga bahwa akan muncul hari di mana ia dapat terpilih menjadi salah satu pemain utama dalam film yang dinobatkan sebagai film cerita panjang terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) itu.
BACA JUGA:Unggul Real Count KPU : Akankah Sumsel Diwakili 4 Srikandi Ini?
BACA JUGA:Gerinda Mulai Jalin Komunikasi dengan Oposisi
“Saya tidak pernah menyangka dan tidak tertarik dengan dunia seperti ini. Saya tidak ingin mencoba karena merasa tidak punya bakat. Suatu hari saya mendengar, ada open casting oleh Dinas Kabupaten Rote Ndao, saya ragu memang ada yang mau buat film di sini? kalau ada pasti tidak bagus,” ujarnya menceritakan pemikirannya kala itu.
Namun, saat menghadiri sebuah acara, pihak produksi merasa tertarik untuk menawarkan Linda ikut dalam proses perekrutan pemain.
Ia juga mengaku tim produksi berhasil mengetahui kontak dan mengikutinya ke kediaman.
Tanpa berpikir lagi, Linda pun setuju dan mencoba bermain peran meski harus menunggu berminggu-minggu untuk mendapat kepastian terpilih atau tidak.
BACA JUGA:Ed Sheeran: + - = ÷ x Tour 2024 Dipindahkan ke JIS
BACA JUGA:Gerak Cepat Kendalikan Inflasi Daerah
Baginya, pengalaman tersebut sangat berarti dan ia hanya berusaha menjalankan yang terbaik bagi dirinya di masa depan.
Linda yang sampai saat ini masih menjadi ASN itu berharap kisahnya dapat menjadi semangat baru bagi anak-anak di NTT yang ingin melakukan hal serupa.
Ia mengatakan apapun latar belakang dan fisik anak-anak yang tinggal di bagian timur Indonesia tidak boleh menjadi halangan bagi penerus bangsa untuk terus tumbuh dan berkembang lebih baik lagi.