Indonesia Bakal Produksi 30 Kapal Selam

Jumat 31 Oct 2025 - 20:50 WIB
Reporter : Popa Delta
Editor : Isro Antoni

KORANPALPOS.COM - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa dalam waktu tidak lama lagi Indonesia akan memproduksi 30 unit kapal selam otonom (KSOT) atau nirawak untuk menjaga choke point (titik sempit) yang tersebar di seluruh perairan Indonesia.

"Tadi saya, panglima TNI, kepala staf TNI AL, dan direktur PT PAL (Surabaya) sudah mengadakan suatu evaluasi teknis dan kami menyimpulkan bahwa Kementerian Pertahanan melaporkan kepada Bapak Presiden dan selaku penentu persenjataan strategis dari TNI, bahwa kita memerlukan 30 unit kapal selam otonom," kata Menhan kepada pers di geladak H KRI dr Soeharso-990 di Dermaga Komando Armada II TNI AL, Surabaya.

Ia tidak mengungkap dislokasi kapal-kapal selam otonom itu sama sekali, kecuali bahwa dengan kehadiran armada persenjataan nirawak di dalam organisasi TNI AL itu merupakan kekuatan tersendiri bagi Indonesia.

Sjafrie bersama sejumlah pejabat teras Kementerian Pertahanan dan TNI menyaksikan uji coba peluncuran torpedo latih dari slot peluncur kapal selam otonom, yang dilayarkan di depan dermaga itu.

BACA JUGA:Gubernur Sumsel: Dorong Keluarga Berkualitas Demi Indonesia Emas 2045

BACA JUGA:Cik Ujang Tegaskan Komitmen Lestarikan Budaya Daerah

Kapal selam otonom ini secara fisik berukuran mini tanpa awak manusia, digerakkan motor penggerak listrik dengan sistem navigasi sementara ini memakai sinyal internet.

Hingga tahap pengembangan saat ini, kapal selam otonom dengan nomor lambung KSOT-008 itu tidak ditargetkan untuk mampu meluncurkan torpedo berkepala ledak lethal, namun baru sebatas mampu meluncurkan torpedo yang juga digerakkan motor penggerak listrik.

Dalam peragaan simulasi peluncuran torpedo latih itu, rombongan diberikan penjelasan dari pejabat PT PAL Surabaya, yang diberikan tugas dari negara untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi kapal selam otonom itu.

Di sela peragaan simulasi peluncuran torpedo latih yang dipasang di luar badan kapal selam itu, Menhan mendapat sambungan telefon dari Presiden Prabowo Subianto, yang berpesan bahwa kegiatan itu harus berhasil.

BACA JUGA:Pengawasan Bea Cukai Berbasis Sinergi dan Humanis

BACA JUGA:Pemkot Palembang Kembangkan Kampung KB Hingga Pelosok Kelurahan

Ia secara khusus meminta agar segera ada evaluasi menyeluruh agar produksi kapal selam otonom itu bisa segera diwujudnyatakan dan berharap tahun depan ada perkuatan tambahan dari armada kapal selam otonom itu di seluruh perairan Indonesia.

Dengan mengoperasikan kapal selam otonom itu, kata Menhan, ada banyak manfaat bisa diraih.

"Efisiensi personel, material, dan waktu bisa kita raih. Kita adalah negara keempat di dunia yang memproduksi kapal selam otonom setelah Amerika Serikat, Rusia, China, dan Indonesia," katanya. (ant)

Kategori :