Tanjung Karangan adalah salah satu daerah yang terendam banjir, dengan akses Jalan Lintas Sumatera yang tergenang air hingga mencapai ketinggian 1 meter, mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat.
Saat ini, tim BPBD OKU sedang melakukan peninjauan di lokasi banjir untuk membantu mengevakuasi warga ke daerah yang lebih aman.
Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dan memastikan keselamatan penduduk setempat.
Meskipun banjir telah mulai surut di beberapa wilayah, kerja pemulihan dan rekonstruksi masih jauh dari selesai.
Dalam pendataan terbaru, BPBD mencatat bahwa sebanyak 536 rumah warga di Kabupaten OKU terdampak banjir, dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
Angka ini mencerminkan skala kerusakan dan urgensi bantuan bagi masyarakat terdampak untuk pemulihan dan rehabilitasi.
Pemerintah setempat bersama dengan lembaga dan relawan bencana terus berupaya memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terkena dampak banjir.
Namun, kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang infrastruktur, perencanaan tata ruang, dan sistem peringatan dini yang perlu diperkuat untuk menghadapi ancaman banjir di masa depan.
Tragedi banjir di Desa Karang Agung, OKU, mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dan respons yang cepat dalam menghadapi bencana alam.
Dalam situasi yang penuh tantangan ini, kerja sama antara pemerintah, lembaga bantuan, dan masyarakat lokal menjadi kunci untuk memulihkan dan membangun kembali wilayah yang terkena dampak.
Semoga bencana serupa tidak lagi terjadi, dan para korban segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk bangkit kembali. (ant)