Proses pembuatan rempeyek kacang dimulai dengan menyiapkan adonan dari campuran tepung beras, tepung tapioka, santan, bawang putih, ketumbar, dan garam.
Semua bahan tersebut diaduk hingga menjadi adonan cair yang kental dan lembut.
Setelah itu, kacang tanah yang sudah disangrai atau digoreng setengah matang ditambahkan ke dalam adonan.
Campuran ini kemudian dituang ke tepi wajan berisi minyak panas, sehingga membentuk lembaran tipis yang renyah ketika digoreng.
Aroma harum rempeyek yang sedang digoreng sering kali membuat siapa pun tergoda untuk mencicipinya langsung.
Selain kacang tanah, beberapa pembuat menambahkan daun jeruk atau irisan daun seledri untuk menambah aroma segar dan cita rasa khas.
Setelah matang, rempeyek didinginkan terlebih dahulu sebelum disimpan dalam wadah kedap udara agar tetap renyah dan awet.
Selain kelezatannya, rempeyek kacang juga memiliki nilai gizi yang cukup baik.
Kacang tanah merupakan sumber protein nabati, lemak sehat, serta vitamin B kompleks yang bermanfaat bagi tubuh.
Kandungan protein dalam rempeyek membantu memperbaiki jaringan tubuh, sementara lemak sehatnya berperan penting dalam menjaga keseimbangan energi.
Namun, karena proses pengolahannya menggunakan minyak goreng, konsumsi rempeyek sebaiknya tetap dalam batas wajar.
Rempeyek yang dikeringkan dengan baik dan tidak terlalu berminyak akan lebih sehat dan tetap lezat.
Rempeyek kacang bukan sekadar camilan biasa, melainkan bagian dari budaya kuliner yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Indonesia.
Di berbagai daerah, rempeyek sering dijadikan pelengkap sajian pada acara hajatan, kenduri, hingga perayaan hari besar.
Di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Solo, dan Madiun, rempeyek bahkan dijadikan oleh-oleh khas yang banyak diburu wisatawan.
Camilan ini juga mulai menembus pasar ekspor karena rasanya yang unik dan daya tahannya yang lama jika dikemas dengan baik.