Semua bahan ini kemudian diolah bersama 800 ml air, serta dibungkus dengan daun pisang yang harum alami.
Proses pembuatannya pun relatif mudah.
Bahan kering seperti tepung, gula, garam, dan vanila dicampur terlebih dahulu, lalu ditambahkan santan dan air.
Setelah diaduk rata, adonan dimasak di atas api sedang hingga mengental.
Selanjutnya, satu sendok adonan diletakkan di atas daun pisang, diberi irisan pisang kepok di tengahnya, lalu ditutup kembali dengan adonan dan dibungkus rapat.
Tahap akhir adalah mengukusnya selama kurang lebih 30 menit.
Setelah matang, Kue Nagasari bisa langsung dinikmati.
Saat masih hangat, teksturnya lembek dan legit, namun setelah dingin kue ini akan memadat dan terasa kenyal.
Tak hanya menjadi kudapan, Kue Nagasari juga merupakan bagian dari warisan kuliner Indonesia yang patut dijaga.
Di tengah gempuran makanan modern, kehadiran jajanan tradisional ini membuktikan bahwa masyarakat masih merindukan cita rasa otentik yang sederhana namun penuh makna.
Dengan langkah yang mudah, siapa saja dapat mencoba membuatnya di rumah.
Kue Nagasari bukan hanya sekadar panganan manis, tetapi juga simbol kehangatan, kebersamaan, dan cinta pada tradisi nusantara. (lia)